mom' you are the moon in my heart

2014-04-23 / Putri salju / mom' you are the moon in my heart / Bahasa Indonesia / Tidak ada


Mom’ you are the moon in my heart ( ibu’ engkaulah rembulan di hatiku )
Melukis pelangi.

Mentari masih enggan mengeluarkan sinarnya udara dingin masih menusuk kalbu dan ayam pun masih terlelap dengan tidurnya.
Jalan jalan pun lengang dan gelap ,Tapi wanita itu lempar kantuk banting lelah sudah mulai memasak mempersiapkan sarapan buat ketiga anak nya. Sejak suaminya merantau ke sumatra lampung hampir setiap hari wanita itu bangun jam 4 pagi untuk segera pergi kepasar yang jauhnya 3 km dengan berjalan kaki. Setelah sampai pasar wanita itu membeli banyak sayur trus di gendong dan siap untuk di jual di desanya. Anak nya yang paling kecil umur 4 tahun sudah biasa dirumah dengan abang dan kakaknya yg hanya beda 1 tahun denganya. Kadang juga anak anak di titipkan di budenya bila budenya tidak keladang.
Sore hari pukul 3 sore baru wanita itu pulang dan mulai dengan mengurusi ke tiga anaknya. suaminya sudah lama pergi tapi juga belum memberikan kabar, wanita itu trus berdoa dan bersabar menjadi tulang punggung keluarga dan membiayai anak anaknya.

Inilah ibuku.
Wanita tangguh yang saat ini sedang jadi tokoh utama karena perjuangan beliaulah dan bapak kami enam bersaudara bisa sebesar ini.
Wanita memang dimuliakan Allah ,dan banyak orang mulia lahir dari didikan wanita, lihatlah nabi besar kita Muhammad SAW beliau adalah anak yatim dan dibesarkan oleh Aminah ibunya, lihatlah nabi Isa almasih beliau lahir dari wanita suci,shalilah maryam, dan tanpa ketegaran Siti hajar tidak akan ada sumur zam zam, saat di tinggal suaminya di gurun yg tidak berpenghuni tidak ada air tidak ada listrik, Cuma bersama bayi yang belum bisa merangkak berkat keyakinanya bahwa Allah tidak akan menyia nyiakan nya, akhirnya lahirlah kota suci mekkah. meski ibuku bukan sekaliber Aisya istri fira’un, Fatimah azZhara binti Muhammad tapi ibuku tetap menjadi rembulan yg menyinari hatiku. Iya ibu kita adalah pahlawan kita yg sesungguhnya.
Waktu lebaran kemaren saat kami mengunjungi tempat kelahiran ibuku, beliau sedikit menceritakan kisahnya saat tinggal dijawa di tinggal bapak, dan bertransmigrasi kelampung mengikuti bapak tanpa bekal apa pun ,cuma sedikit uang dan baju.
‘’ ndok ( sambil menunjuk sebuah gunung ) di situlah dulu ibu sering ke pasar berangkat pagi pagi, trus belanja, gendong sayuran buat di jual di desa ini, hampir setiap rumah kusinggahi mau beli sayur gak ......karena waktu itu bapak mu pergi juga gak ninggalin uang’’
Ibu juga sudah gak punya orang tua cuma ada ayah tiri karena dulu menurut cerita ayah ibu ( kakekku di culik orang belanda ) aku juga gak begitu paham ceritanya karena ku takut kalau banyak bertanya seperti mengorek luka yang sudah kering. Karena ibuku kalau menceritakan masalalunya matanya sudah mulai ber kaca kaca dan meneteslah mutiara bening itu.

Inilah ibuku.
Setelah beberapa tahun terlewati dan mulai lah menyekolahkan anaknya yg paling besar tambah lebih berat tugasnya untuk mencukupi kebutuhan, akhirnya beliau saat sore setelah pulang dari pasar kesawah kerja apa aja yg penting halal dan menghasilkan pundi pundi beras dan tidak ada anaknya yg kelaparan ,meski tinggal di rumah sempit dan pinggir sawah tapi anak anak nya tumbuh dengan sehat.
Perjalanan ke lampung.
Dan waktu yg ditunggu dengan penuh kesetian tibalah ujung nya, bapak pulang dari lampung membawa seberkas harapan untuk kehidupan lebih baik dilampung. Iya bapak mengajak ibuku pindah ke lampung meninggalka kampung halaman, meninggalkan saudara saudara di jawa meninggalkan kenangan kenangan bersama orang tuanya. Karena tugas wanita adalah menurut apa yg diperintahkan suami asal tidak melanggar syariat agama. Karena itulah ibuku dengan keberanian dan tekad yg kuat mencari secercah harapan dan mulai merangkai pelangi kembali bersama bapak bertransmigrasi ke lampung bersama ketiga anaknya.
Saat dikapal karena duit sudah mepet ibuku tidak bisa membelikan minuman buat anak anaknya.
Sebenarnya bapak berbohong dilampung juga bapak belum punya apa apa karena memang musim peceklik dan gagal panen tapi rasa rindu terhadap keluarga sudah tak tertahan lagi akhirnya bapak menjemput ibu .katanya ‘’hidup susah yang penting kumpul’’
‘’ nanti kita mau tinggal dimana pak’’
‘’numpang saudara dulu ,nanti kita buka usaha agar cepet bisa punya rumah’’

Mengejar mimpi mimpi dipasar pagi.
Hari berganti hari ibuku semakin tidak enak trus menumpang di rumah saudara dan pindah pindah tempat tinggal disribawono di rumah pakdeku. Akhirnya ibuku punya sedikit modal dan pindah lagi kedesa bukaan baru yg masih banyak alas atau hutan yaitu desaku saat ini peniangan. Dipeniangan ibuku juga masih numpang lahan karena uang nya baru cukup untuk bangun rumah yg saat hujan tiba rumah menjadi kebocoran dan bapakku sibuk membenahi genting. Dan mulai lah ibuku buka usaha dagang saat ada tontonan sepak bola, ibuku sering ikut berdagang menjual gorengan ,pecel dan makanan makanan tradisional, ibuku juga dagang ayam jadi beli ayam ke rumah rumah dan desa lain dan di jualnya ke pasar yang jarak nya sekitar 4 km dengan berjalan kaki, dan bapak ku kerja diladang jadi buruh. Itu dilakukan bertahun tahun dan beberapa kali pindah rumah , hingga dapat warisan dari jawa untuk beli pekarangan dan di rumah barulah itu aku dilahirkan. Dan hidup bersama dengan ke lima saudaraku yg semuanya hanya berjarak 1 sampai dua tahun. Inget dulu ibuku saat mau pergi kepasar pasti minta doaku “ ndok doain ibu ya biar lancar rejeki hari ini’’

Waktu berjalan tanpa henti tanpa menunggu kompromi tanpa menunggu kita siap. Dan dan asa akan bertemu faktanya semua akan indah pada waktunya. Tibalah Bapaku sakit dan harus dioprasi kakinya dua jari kakinya di potong dan lagi lagi ibuku yg trus memberi semangat buat bapak agar cepat sembuh.
Hampir setiap malam ibuku mengadu kepada Rabb-NYA ....aku sering mengintip di balik selambu.
Babak babak yang indah dalam hidupku karena aku disekolahkan sampai SMA itu karena ayuku mengalah untuk tidak melanjutkan sekolah dan memutuskan untuk menikah. Iya aku satu satu anak yg disekolahkan sampai SMA. Ayuku memang sangat baik hati merelakan kebahagianya asal bapak ma ibu tidak perlu bekerja keras lagi untuk menyekolahkan kami, karena bapak sudah mulai lemah fisiknya. Ibuku yg masih tetap energik dan menggemaskan ^_^ karena beliau tidak penyadari kelelahanya. Ini sebagai bukti ibu itu mau bekerja apa saja tanpa malu, tanpa mengenal waktu yang penting halal dan berkah.
Saat saya mau pindah untuk tinggal di kost ibuku bicara ma ayuku “ cepet di anterin sana adek mu aku gak pengen ngelihatnya pergi” trus ibuku lari kebelakang dan menangiss itulah wanita , selalu menyembunyikan airmatanya.
Dan memang perpisahan itu sangat menyakitkan dan kamu akan melalui tahab berduka, lalu pemberontakan dan kemudian tiba tiba saja kamu menemukan hidup dengan sendirinya, itulah kehidupan tidak ada yg abadi mukin perubahan itulah yang abadi. Setelah lulus ku bekerja di serang di pabrik adidas dan orang tuaku mulai beristirat dirumah,beribadah dan bersama cucu cucunya yg tinggal tidak jauh dari rumahku. Saat mau keluar dari pekerjaanku supervisorku tidak memberikan tanda tangannya karena tidak pengen aku keluar tapi bila aku terus bekerja di indonesia kapan aku bisa mengumpulkan modal untuk kuliah dan bisa tinggal bersama orangtuaku ??? entahlah

Taiwan a’m in love.
Iya aku jatuh cinta dengan negara Taiwan.
Disinilah tempat tujuanku mencari nafkah karena disini tingkat kekerasan TKI sangat sedikit terjadi tidak seperti di negara lain,disinilah tergantungnya harapan, harapan TKW DAN TKI yang puluhan ribu warga indonesia rela berpisah dengan keluarganya demi mengais rejeki disini. Kota metrapolitan yang indah, rapi dan bersih. Disinilah hidupku menjadi semakin produktif jadi teringat hadist nabi kita “ belajarlah sampai ke negeri cina ‘’ dan taiwan masih termasuk ROC ( republic of china ). Disinilah ilmu bertebaran dimana mana bila kita mampu menemukankanya. Contohnya kita bisa belajar dari SDM taiwan yang cerdas, dan mempunyai etos kerja yang tinggi, cara berdagang orang taiwan, cara bertani,ber ternak dan memanfaatkan kemajuan teknologi dan bio teknologi menurutku semua itu sangat luarbiasa extraordinary. Dan kita bisa mencontoh dan menerapkan nya di negeri tercinta kita di indonesia. Indonesia telah banyak kehilangan potensi SDM nya maka dari itu sebaiknya kita banyak memanfaatkan waktu dengan belajar dan bekerja agar saat pulang nanti kita bisa mengumpulkan modal dan mempunyai keahlian untuk bersama sama membangun indonesia. Hehe
pertama menginjak di negeri Taiwan atau Formosa. Formosa berasal dari bahasa portugis artinya cantik. Kendala yang utama kerja disini adalah bahasa karena aku belum mahir berbahasa mandarin jadi sialai ( turun) sanglai ( naik ) jadi saat disuruh turun kelantai bawah aku malah naik saat di suruh naik kelantai atas aku malah turun kebawah ini adalah kejadian yg sangat memalukan tapi juga menggelikan . tapi waktu membantumu beradaptasi dan juga habits yaitu kebiasaan yang berubah menjadi keahlian. Kendala kedua tidak biasa merawat orang sakit jadi harus belajar menyuntik, mengukur tekanan gula darah, memberi susu lewat selang, memasukan selang keperut dan yang paling berat yaitu sedot dahak karena sangat berbahaya kadang yang keluar malah darah tapi dengan belajar sungguh sungguh dan dukungan majikan akhirnya bisa, kendala ke tiga orang tua itu saat tekanan darahnya naik jadi suka mukul jadi harus punya kesabaran extra harus mempunyai kesadaran bahwasanya orangtua itu sifatnya akan berubah kembali seperti anak kecil dan kesabaran akan menjadi obat yang paling mujarab menaklukkan semua tantangan pekerjaan.
Dibanding ibuku aku masih termasuk mahluk yg lemah, lihatlah beliau masih sangat muda sudah bisa menafkahi tiga anak. Dan ibukulah inspirasiku.

Keluarga cinaku.
Disini ku bekerja menjaga kakek setiap kali merawat kakek kuteringat orang tuaku dirumah.....siapa yang menjaga mereka.
Siapa membantu memotong kukunya.....siapa yg membantu menyisir rambutnya....siapa yang memijiti badan saat lelah....siapa yg membuatnya tersenyum saat beliau sedih .seperti memakan buah quldi buah yang mengeluarkan nabi Adam dan Siti hawa kedalam surga. Ridho Allah terletak di ridho orang tua. Kelak saat pulang ke indonesia aku gak ingin menyia nyia waktu lagi untuk berbakti kepada orang tua.
Karena itu saat menjaga kakek cina ini,ku merawatnya seperti orang tua ku sendiri karena ku pikir beliau sama dengan orang tuaku butuh kasih sayang aku sering membisik kan kepada beliau “ yeye wo cauku ni, ni iting ye ciayoo o,ni puyau tangsin, women sihuan ni... ni yo mei you sihuan wo na ??? ( kakek aku menjagamu, kamu harus bersemangat, kamu jangan kuatir, kami sangat menyukaimu, apakah kamu menyukaiku ) kakek mengaguk dan kami tertawa hehe henhau. Se sibuk apa pun majikanku kadang, aku menyuruhnya untuk berbicara dengan yeye ,karena meski yeye tidak bisa berbicara karena lumpuh tapi saya yakin kadang yeye mengerti apa yang kita bicarakan dan kadang dia berusaha untuk berbicara kepada kami tapi suaranya tidak jelas walaupun begitu kami sangat senang, agar yeye juga tau kami semua menyayangi beliau. Iya inilah keluarga cinaku karena mereka juga menyayangiku seperti keluarganya sendiri aku diperboleh kan ber aktifitas, belajar, menanam sayur ,asal yeye di rawat dengan baik dan pekerjaanku beres. Iya kita diciptakan berbeda beda ras ,suku, kebudayaan, ada yg mempunyai kulit hitam putih , mata sipit, mata bulat itu karena kita disuruh saling mengenal dan saling menyayangi bukan untuk saling menyombongkan diri. ^_^ ini menurut buku agama yang kubaca. Aku bukan gadis yang ber IQ tinggi atau mempunyai segudang prestasi aku masih fakir ilmu , tapi aku selalu berharap dengan sedikit ilmu yang kupunya bisa menerangi jalanku dan bisa bermanfaat buat orang lain karena ilmu yg bermanfaat bagaikan pohon yang berbuah lebat dan berbuah kebaikan. pokoknya satu kata untuk hidup ini ALHAMDULILAH.

Being rich is not about how much you have, but how much you can give.

puisi buat ibu.


Ibu engkaulah Rembulan di hatiku.
kalau aku merantau lalu datang musim kemarau
sumur-sumur kering, daunan pun gugur bersama reranting
hanya mataair airmatamu ibu, yang tetap lancar mengalir
bila aku merantau
hati ibu gundah gulana seperti berada di lorong yang sepi
di hati nya ada bunga yang memutikkan sari-sari kerinduan
ibu kulitnya sudah mulai keriput tapi
aroma khas tubuhnya dan pelukan ibu masih sama
lembut dan menenangkan
kasih sayang nya seperti samudera, dan bagai lautan teduh
kalau aku ikut ujian lalu ditanya tentang pahlawan
namamu, ibu, yang kan kusebut paling dahulu
lantaran aku tahu
engkau ibu dan aku anakmu