Banyak hal yg terjadi dari masing2 para BMI. yg saya ketahui setelah 2tahun berada ditaiwan. Ada yg mendpatkan majikan cerewet, jahat,bahkan yang sangat baik.Dari berbgai macam perbedaan majikan itulah tiap BMI berbeda juga pergaulanya.Bagi mereka majikannya yg cerewet. Mereka merasa tertekan. Bahkan ada yg tidak diperbolehkan berbicara sesama bmi. Dan beruntunglah bagi mereka yg mempunyai majikan baik,tidak banyak kerjaan,diijinkan libur. Dari snilah orang2 bnyak yg memandang buruk kami para BMI. Mereka mengatakan bahwa BMI pergaulan bebas.dengan libur tiap bulan dan kebanyakan mengikuti gaya serta trend orang Taiwan yg serba terbuka, serta banyak terlihat mereka yang berpasang-berpasangan yg tidak sesuai dengan adad dinegara kami indonesia menjadi penilaian sisi negativ bagi kebanyakan orang
Sedangkan mereka yg selalu dirumah.diomeli majikan, mengerjakan kerjaanya dengan penuh tanggung jawab, harus ikut kena dampak dari penilaian ''bahwa tki pergaulan bebas'' yang seharusnya tidak dia dapatkan.
BMI yang tersurat sebagai pahlawan devisapun ternyata hanya sekedar kata serta suratan yg terkesan waahh.. Tapi dalam siratan. Masih bnyak orang-orang dari kalangan pejabat DEPNAKER,DPR.POLISI dan kalangan lain sekalipun kalangan calo sekitar bandara serta kalangan penggangguranpun mereka masih meremehkan atau menghina seorang BMI yang hanya bekerja sebagai rumah tangga.Dan itu telah saya alami sendiri.
Tidak pandang orang berfikir apa tentang saya ataupun tentang para BMI. Saya akan tetap semangat meraih cita-cita serta pembuktian kepada seseorang, bahwa saya akan sukses dan harus sukses,tentunya dengan ridho Allbh swt.
membuktikan kepada orang-orang yang menghina saya.. Saya jadikan hinaan itu motivasi yg kuat untukku."