FORMOSA WOW tentu saja itu terdengar kagum bagi siapa saja yang mendengarnya,apalagi buat yang belum pernah menginjakan kaki di negara taiwan ini,dan membuat penasaran seperti apa FORMOSA itu,itulah rasa yang saya rasakan saat pertama kali menginjak negri ini..terkagum dengan suasana yang fresh dengan NEW AIR Yang belum pernah saya rasakan di indonesia sebelumnya.tapi ini baru suasana luar ,masih banyak yang saya rasakan pengalaman di negri ini ,apalagi saya sebagai buruh migran yang sedang mencari masa depan dari selembar per selembar uang yang aku dapat nantinya .Memang bukanlah semudah menutup mata untuk menginjak negri ini bagi seorang TKW seperti saya,mulai dari proses pemberangkatan hingga penerbangan ke taiwan.dan saat yang ditunggu yaitu mengadaptasikan dengan keluarga majikan pertama saya di taiwan.duka ketika jauh dengan keluarga,ketika orang-orang di taiwan tak menyukai cara saya bekerja,tak bisa libur hingga merasa terkurung di rumah(tempat kerjaan),bahasa yang susah untuk kita memulai komunikasi dengan 台湾人(orang taiwan),ribuan duka yang membuat kita basah dengan air mata.duka saat kena maarah sang majikan.nenek yang selalu marah ketika kita salah,majikan yang marah karena pekerjaan saya tak sesuai dengan keinginannya,sampai semua itu membuat kita merasa sedih menangis di pojok kamar mandi,sampai-sampai membuat kita tak merasa betah.karena di saat itu tak ada yang membantu saya.itu yang membuat banyak orang berfikir bekerja di luar negri selalu penuh dengan siksaan dan paksaan dari sang majikan,akan tetapi,Hai teman...kita datang ke taiwan bukan dari apa kata orang ,tapi dari niat dan tekad kita.memang iya JIKA kita datang sebagai pembantah,tapi kenyataannya apa yang saya rasakan TIDAK seperti yang mereka fikirkan karena semua itu tergantung kita sendiri.kita membantah majikan pun keras,kita patuh majikan pun luluh.duka itu tak membuat kontrak saya terhenti dan buktinya saya masih membuat kontrak baru di taiwan dan kali ini saya bahagia karena bisa mempunyai majikan yang sangat baik dan bisa libur setiap bulannya hingga saya bisa bertemu ribuan teman indonesia di sini (taiwan),hingga membuat saya merasa tak asing ketika saya keluar untuk offday,bukan hanya dari saya pribadi,di taiwan banyak dibuka toko,kursus,dan galangan dari indonesia untuk para buruh migran seperti saya.bahkan saya bisa melanjutkan sekolah setara paket C karena di taiwan telah dibuka KPC tersebut.itulah yng membuat saya bertahan di taiwan dan BERAKIT-RAKIT KEHULU,BERENANG-RENANG KETEPIAN itu yang selalu membuatku semangat untuk melewati duka selama di taiwan,sedih memang menjadi bekerja di negara asing tapi itulah tanggung jawab yang harus saya rasakan untuk saat ini.dan berfikir meski kerjaanku susah,tapi saya tahu di luar bukanlah saya saja yang sedang merasakan susah.dan masih banyak di luar sana itulah alasanku untuk menyemangati sendiri.KITA MAMPU KITA SUKSES bekal yang hanya saya bawa saat itu..KINI yang ada di fikiranku adalah usaha sendiri,bukan dari kata orang .. Dan I LOVE FORMOSA . . seratus duka,seribu suka.