Habis Manis Sepah Dibuang

2014-05-30 / Ali Alexer Habis Manis Sepah Dibuang / Indonesia 印尼 / tidak ada


"          Habis  Manis  Sepah  Dibuang


     Mega mega merah diufuk barat telah menunggu sang mentari pulang keperaduannya yang telah menyinari bumi seharian, langitpun mulai membuka jubah gelapnya. Anang duduk termenung diteras rumahnya ditemani segelas black coffee, sesekali dia menghisap sebatang rokok yang tinggal separuh dijarinya dan dihembuskan kelangit langit bebentuk dunkin donut. Pandangannya kosong menatap rembulan yang tersenyum dilangit biru melukis indahnya malam. ""Hhhmmm.....!"" Anng menghela nafas panjang. "" Boringlah aku hidup sendiri tanpa pendamping"". "" Sedangkan umurku sudah 29 tahun bulan ini, masak begini terus...."" Gerutunya dalam hati.
     ""Bro ngapain disitu....?"" Suara Anam membubarkan  lamunannya . "" Ayoo kita cabut...!"" Kata Anam. ""Kemana broo...?"" Tanya Anang dengan nada males. ""Biasalah kita makan bakso Solo Goyang Lidah kita nongkrong sambil nyuci mata, biar gak stres.. !?"" "" Ok deeech.."" Jawab Anang singkat."" kamu yang bawa motornya tuh kontaknya diatas meja sekalian rokoknya jangan lupa , aku mau ambil jaket dulu ."" Ok boos !! Anam bergegas penuh semangat. Greeng...greeeng....Anam sudah nangkring diatas motor Honda Tiger yang disinyalir kuat upgrade menjadi 250 cc dengan polesan warna hitam metalik gagah perkasa.
     Suara motornya memecahkan keheningan malam lambat laun hilang ditelan ujung jalan. H. Hamid keluar dari kamarnya, ""dasar anak muda !' Gerutunya sambil memungut gelas yang tertinggal di meja teras. Kasihan juga tuh Anang, dia yatim piatu bapak ibunya meninggal karena kecelakaan ditabrak bis yang remnya blong. H Hamid menghela nafas mengingat anak dan menantunya  meninggal bersama, saat Anang masih berumur 5 tahun. Buliran air mata menggelinding dipipinya yang sudah keriput, tangannya tak mampu membendung air matanya yang terus mengalir. ""Mengapa cucuku masih belu mau berkeluarga !?"" Padahal dia ahli warisku tapi biarlah aku tak kan memaksakan kehendakku sendiri ."" Keluhnya, kemudian H Hamid beranjak kehalaman menutup pintu pagar rumahnya.
     Anang dan Anam sudah nyampe diwarung bakso Pak Beny. "" Pak bakso 2 minumnya es jeruk"" Beberapa saat kemudian sudah tersaji "" Silahkan mas "" Kata Pak Beny. Anang dan Anam tanpa basa basi langsung menyantapnya. ""Anam pelan pelan laah masak muncrat muncrat begitu."" Naa..h mumpung masih panas maas ntar kalo dah dingin gak enak gak mantap "" Jawab Anam.
      Tanpa sepengetahun mereka sohibnya datang dan menepuk bahu Anam dari belakang "" dor !"" Anam spontanitas kaget nyaris pentol yang dikunyah mau lompat keluar. "" Haa haa haaa....Anang ketawa lebar melihat gelagat Anam yang terkejut. ""Kemana aja lho Man...?"" Tanya Anang. ""Aku lagi nengok bibi sakit"", Sahut Ali. ""Satu lagi baksonya Pak !"" Pinta Anang. ""Oooh es jeruk aja pak ."" Tambah kalem aja lho man "" Celoteh Anang. Maksud lho kayak lembu ya ?"" Setelah nyantap abis baksonya Anang ngeluarin rokok dan korek api. ""Sekarang siapa yang bisa nebak aku yang traktir ok ?"" Korek api ditaruh depan mereka, ayo batang korek ini jadikan nama 3 orang. ""Anam dan Ali saling menatap dan menyerah. Anang mengambil batang korek tersebut dan digesekkan coba liat ini 1. Bakar terus Anang mematahkan batang korek, 2 Fatah dan yang ketiga Buang , Anang membuangnya, 1 - 0 aku menang..."" Anang kegirangan. ""Sekarang giliranku ngasih pertanyaan "" Kata Ali. "" Dengerin baik baik "" matanya melotot kalo kekanan kedip kanan mau kekiri kerling kiri dan kalo dipegang pusarnya ketawa ketiwi geli, apaan tuuuh jawab bro...1 ..2....3...gak ada yang bisa jawab ? ""Nyerah deeh..."" Kata mereka. "" Mobil broo.."" Jawab Ali 1 sama. Tok..tok..tok...Anam ngetuk meja dan berdiri pingin bales dendam, "" sekarang buka telinga lebar lebar !"" Jangan berkicau ah !?"" Anang tak sabar. Ada barang bulat dimasukin keluar dimasukin lagi keluar apa yoo...? Gampang man...punya lho ya kaan?  Ujar Ali. Waah pikiranmu jorok gak steril penuh virus. Pak Beny tersenyum mendengar celotehan mereka yang gokil.yang tak peduli dengan orang orang disekitarnya ""kancing baju laah. Ungkap Anam.
     Tiba tiba ada suara lembut merdu nan manja "" Beli baksonya dua Pak dibungkus."" Anang bergegas menghampiri Pak Beny. Berapa semuanya Pak ? Ucap Anang sambil ngeluarin dompetnya dan membeber tepat depan cewek tersebut, kebetulan dompetnya penuh dengan gambar mawar merah yakni seratus ribuan. Setelah membayarnya Anang pasang kuda kuda. ""Hhmm hhmm sendirian dik..?"" Tanya Anang. ""Iya mas "" Jawabnya. Kayaknya gak pernah lihat perasaanku orang baru ya ?"" Iya mas. ""Pantesan "" Emangnya kenapa mas ?  "" Cantik "" Rayu Anang. Senyuman manis tersungging menarik hati Anang untuk berkenalan. ""Namamu siapa dik ?"" Itabela mas. Jawabnya singkat. ""Dik ini baksonya "" kata Pak Beny."" Biar aku yang bayarin "" Ungkap Anang. ""Gak usah mas makasih "" Kilah Itabela. Pulang duluan ya mas .Ya dik ati ati dijalan sampe ketemu lagi. Bye bye. 
     Anang terkesima memandangi Itabela yang molek imut, dan sepeda motornya senada dengan baju yang ia pakai menambah keanggunannya. Pandangan Anang tak berpindah hingga Itabela lenyap ditikungan jalan. Anang menelan ludah  yang hampir kering terkuras menatap Itabela. Jantungnya berdegub kencang bagaikan disambar halilintar, seakan ada ada sesuatu yang aneh dalam dirinya.
      Sementara Ali dan Anam diam diam merecord gelagat shohibnya yang sedang merapat ke Itabela beli bakso."" Hai broo sini jangan bengong, kayak ABG aja lho , niigh gambarmu ama cewek tadi "" Ujar Ali."" Yang bener aja man ?"" Tanya Anang heran. Waw perfect man Ali kau tau seleraku, bloetooth ke hpku ya ? Pinta Anang. ""Pasti bro "" Jawab Ali. Aku tadi tanya Pak BENY katanya cewek tadi langganan tiap malam, Jelas Anam. 
      Beberapa saat kemudian mereka pulang. Sekarang Anang yang menunggangi sendiri motor kesayangannya dengan wajah berseri seri, biasan hati mendulang hayalan yang ingin dia ciptakan.Ali dan Anam duet melantunkan lagunya Wali Band Cari Jodoh....dari musim duren hingga musim rambutan tak kunjung aku dapatkaan Tak jua aku temukan Oh Tuhan inikah cobaan Ibu ibu bapak bapak Siapa yang punya anak Bilang aku aku yang tengah malu Sama teman temanku Karna cuma diriku yang tak laku laku.....ha..haa..haaa...yang tak laku laku...Sindiran mereka tak dihiraukan lagi oleh Anang Tak lama kemudian merekapun sampai dirumah masing masing. Sampai dirumah Anang langsung membuka hpnya melihat videonya tadi saat bersama Itabela. Hatinya berbisik, ""apkah ada ruang dihatimu untukku ataukah dirimu sudah ada yang memiliki atau sedang jatuh hati pada seseorang atau sedang patah hati. Sederetan pertanyaan mengerumuni hati Anangyang akhirnya tertidur juga karena kelelahan menjawab pertanyaan pertanyaan sendiri.
     Kokok ayam bekisar dibelakng rumahnya membangunkan Anang. Semangat hidupnya spontanitas berubah, dia langsung bergegas menuju kamar mandi. H Hamid menunggu cucunya tersayang dengan pakaian khasnya kopiah putih baju koko celana hitam. Tak lama kemudian Anang keluar dan terkejut melihat kakeknya yang udah dandan rapi. ""Abah mau kemana ?"" Tanya Anang. "" Oh antarkan Abah kerumah Hanan pedagang padi mau ambil duit hasil panen kemarin "" Ya Abah aku mau ganti baju dulu.
       Dengan senang hati Anang mengantarkan Abahnya dengan harapan bisa ketemu Itabela atau berpapasan meskipun dijalan. ""Abah masih terus niih ?"" Tanya Anang. Pertigaan depan belok kanan, nah itu kita masuk kehalaman yang banyak tumpukan gabah itu rumahnya. Jawab H Hamid sambil menunjuk rumah Hanan. Setelah markir motornya Anang melihat sekeliling rumah dengan cermat siapa tau ada Itabela dan betapa terkejutnya hati Anang melihat motor dalam garasi sama persis dengan motor yang dibawa Itabela beli bakso semalam. Jangan jangan ini rumahnya ? Tanyanya dalam hati.
    "" Assalamu'alaikum "" H Hamid ucap salam. Wa'alaikum salam jawab isteri Hannan dari dalam rumah. ""Oh Abah Hamid silahkan masuk. Sendirian kesini ?"" Sama cucuku tuh lagi dimotornya. ""Anang sini masuk"" Ajak kakek. ""Maaf Abah, Hanan gak sempat kerumah Abah."" Ucap isteri Hanan. Sedangkan Anang sendiri sibuk memandangi setiap sudut ruang tamu dan degup jantungnya semakin kencang sat elihat photo Itabela yang terpajang didinding. "" Oh myGod ini rumahnya , benar aku gak salah lihat motor yang digarasi itu adalah motor dia. Isteri Hanan tahu kalau Anang sedang terpaku menatap photo anaknya, lalu dia masuk "" Ita bikinin minum ada tamu. ""Tamunya istimewa apa kok aku yang bikin ? Tanya Ita. Udah jangan banyak tanya "" Ujar Ibunya. Sebelum bikin teh diam diam Ita ngintip dari balik korden, "" Siapa sih tamunya ? Gerutunya dalam hati penasaran. ""Lho mas Anang ngapain dia kesini ? Detak jantungnya mulai gak karuan. Ita buru buru merapikan diri. Beberapa menit kemudian Ita keluar dengan membawa minuman. Anang terkejut bukan kepalang orang yang dia cari sekarang ada depan mata. ""Oh mas Anang dah lama ya ?"" Tegur Itabela. sambil menjabat tangan Anang. Pandangan matanya meluahkan rasa rindu akan kasih sayang.
     Hmm hhmm...kalian sudah saling kenal ya ?Teguran ibunya melepaskan jabatan erat Anang. Ya kemarin malam waktu beli bakso. Ya udah kalian ngobrol serambi depan sana aku ama Abah Hamid disini"" Ucap Ibu Itabela. Anang dan ita berjalan menuju serambi depan sambil bawa minuman masing masing. Mereka  duduk berhadapan. Anang mulai membuka pembicaraan, ""Ibumu pinter ya ? memberi kita kesempatan ?"" kan pernah muda juga mas . Kilah Itabela. ""Dik rumahmu ini sejuk enak asri terasmu dikelilingi bunga bunga cantik indah kayak kamu "" ""Mas bunga itu lagi sendu dan kurang perhaatian, kumbang kumbang hanya ingin menghisap madunya, dan tak pernah memikirkan keadaan bunga, apalagi menjaganya ."" Ungkap Ita. Anang menangkap signal bagus tuk melepaskan belenggu sepi yang mengekangnya selama ini .Dik Ita jika kau bunga dah pasti kusirami dengan air kasih kusiang dengan sayang agar rumput tak merebut makanan yang kuberikan dan kupagari sepenuh hati serta kurawat dengan kesetiaan. Dik Ita nomer hpmu berapa ? Ita memberikan dengan senang hati. Anang langsung mencoba miscall sambil  melempar senyuman, bibir Ita bergerak melukis senyuman manis."" Ita Abah Hamid mahu pulang ""Panggil ibunya. Anang beranjak pergi bersalaman. ""Nak Anang sering seringlah main kesini agar Ita tidak selalu ngurung diri dikamarnya "" Iya bu kalo ada waktu"" jawab Anang singkat.
     Anang membuntuti kakeknya. 'Permisi dulu ya dan terima kasih Assalamu'alaikum. Abah Hamid menutup pembicaraan dan pergi pulang.
      Matahari mulai beringsut keufuk barat, semburatan mega merah menghiasi langit, lengkungan pelangi ditimur laut menukik kepantai selatan menambah indahnya suasana sore itu yang seirama dengan hati Anang dan Itabela. Seruan azdan maghrib dikumandangkan Anang dan Abahnya melaksanakan sholat berjamaah. Usai shoalt Anang pamitan, ""Abah saya mau keluar sebentaar "" Jangan malam malam Anang pulangnya "" Nasihat Abahnya. Anang meluncur kerumah Itabela dengan motor kesayangannya.
 ""Assalamu'alaikum "" Ucap Anang. ""ooH nak Anang silahkan duduk. ""Adik Itabela ada bu ?"" Tanya Anang agak gugup. ""Ada dikamarnya"" Maksud saya pingin mengajak dik Ita jalan jalan bu sebentar "" Kini Anang merasakan apa yang diharapkan selama ini yaitu mencari tambatan hati. Langkah kakinya semakin mantap penampilannya bertambah gagah penuh gairah, hidupnya semakin berarti. ""Mas kita mau kemana niih ?"" Tanya Itabbela sambil begerak lebih merapat duduknya."" Kita kelesehan aja ya sekitar alun alun kota ok ?"" Tersserah mas ajalah aku pasrah kan udah dapat ijin dari ibu kalo ada apa apa kan mas yang beratanggung jawab !"" Goda Ita. Anang semakin percaya diri untuk mengunggkapkan maksud hatinya yang membelenggu sealama ini.
     Dik Ita pegangan doong ntar jatuh dan aku yang dimarahin ibu he..hee..heee..."" Canda Anang. ""kalo jatuh hati gimana mas ?""Yaach ibumu akan senang karena anaknya semakin cantik tambah rajin, rajin mandi rajin make up dan paras mukanya akan berseri seri, jadi amat beda dengan orang yang lagi patah hati, mukanya tuch ditekuk tekuk cemberut aja dan pemalas, malas mandi males maem males dandan dan sebagainya dan sebagainya. Bahkan ada yang sampe males pake baju lhoo....kwkwkwkwk.......""Merek berkelakar senang oh ya mas ada yang malas hidup sampai bunuh diri ' Imbuh Itabela. "" Nah itu karena sempitnya ruang pikiran dibenaknya "" Sahut Anang.
     Setelah sampai dilesehan Anang pesan makanan dan minuman kemudian duduk sebelah Itabela. ""Dik Ita...lama sekali aku gak ngalamin seperti ini siang dan malam kumerindukan sekuntum bunga yang tumbuh ditaman hati, sedangkan senja kian menghampiri, yaach aku berharap ada pelangi mewarnai hati ."" Samalah mas Anang"" Ujar Itabela. Sama gimana maksudmu ? Tanya Anang belum jelas.
      Kalau aku butuh air kasih sayang untuk memasuh lukaku yang cukup dalam "" Jelas Itabela. Hati Anaang berbisik saat menatap bola mata Itabela dan mencoba menterjemahkannya. ""Apakah pancaran ini setulus apa yang kucari ataukah sekedar pelarian dari jiwa yang sunyi"" mas kenapa menatapku tajam seperti itu ? Tanya Itabela . Ach nggak apa apa "" Kiah Anang sambil menarik nafas dalam Sedangkan Itabela merasakan laksanakan anak panah yang lepas dari busurnya menancap dihatinya. Senyuman manis terlukis dibibir Itabela "" Mas pulang yuk ...Pinta Ita . Ok deh udah malam "" Jawab Anang..
      Seiring bergulirnya waktu hari demi hari perjalanan cinta Anang dengan Itabela semakin kental, getaran rindu siang malam terus menggebu jalinan cinta kasih mereka tambah erat.   Akhirnya mengambil keputusan untuk mengakhiri masa lajangnya dengan  membina rumah tangga. Sebelum dikarunia buah hati Abah Hamid telah dipanggil Yang Maha Kuasa. Kini Anang hidup bersama isteri tercintanya. Setahun kemudian telah dikaruniai anak yang perempuan , parasnyapun tak jauh berbeda dengan ibunya cantik nan imut. Semua permintaan isteri Anang dituruti mobilpun juga dibeli dengan menjual harta warisan dari kakek.nya . Sedangkan Anang enggan untuk bekerja. Sang isteri lama lama tinggal dirumah Anang gak betah,  dia menyarankan untuk dijual dan bangun rumah lagi dekat  rumah bapak ibunya Itabela. Semua peninggalan Kakek ludes menuruti kemauan sang isteri.  Untuk memenuhi kebutuhan keluarga Anang mulai bekerja diperusahaan swasta, isteripun juga bekerja. Tanpa sepengetahuan Anang Itabela menjalin hubungan dengan atasannya. Pada suatu ketika iserinya minta cerai dan tak lagi mengindahkan nasihat nasihat Anang yang tak lagi kuasa menahan keinginan isterinya yang selalu dibanggakan dimanja dan disayang dengan segenap kemampuannya.. Anang telah dibuang dan gak dihormati karena hartanya sudah habis . Anang bagaikan tebu habis manis sepah dibuang.


Sekian by : ALI ALEXER"