aku masih menginggat syairmu

2015/5/7 / rini / aku masih menginggat syairmu / Indonesia 印尼 / tidak ada

  Aku masih mengingat syairmu
      Suasana taman indah sore ini sangat ramai oleh pengunjung, aku bersandar pada sebuah kursi yang menghadap ke taman, sesekali aku meneguk air putih yang aku bawa dari rumah.  mataku tertuju pada keramaian tengah taman,  yah sebentar lagi acara pameran lukisan dan kaligrafi akan di mulai, tampak para peseta pameran sibuk dengan lukisan dan kaligrafinya masing~masing.
    Hatiku gelisah karena menunggu temanku belum datang juga menghampiriku, namanya efi.efi adalah tetanggaku yang baik hati, umurnya seumuran denganku, efi sangat suka melihat pameran lukisan dan kaligrafi sama seperti aku. maka dari itu aku selalu lebih leluasa dan senang kalau jalan dengannya, hari ini memang kita janjian di teman ini. tadinya ingin keluar sama~sama, tetapi efi ada urusan mendadak yang harus di selesaikan segera, makanya aku berangkat dulu ke taman indah ini. jarum jam menunjukkan pukul empat sore,  efi pun belum menampakkan batang hidungnya, inginku segera meluncur ke lokasi pameran, akan tetapi aku urungkan niatku untuk menunggunya beberapa menit lagi. tampak aku lihat efi tergesa~gesa melangkahkan kakinya menuju ke arahku.
rin, maaf aku telat!! sapanya dengan wajah memerah, denyut jantung yang sangat kencang karena tadi dia melangkahkan kakinya dengan tergesa~gesa.
ah tidak apa~apa ef, lagi pula acara belum di mulai kok. cetusku.
aku sodorkan satu botol air aqua kepada efi"" ef minum dulu, ini untukmu""
ya, terima kasih rin. sahut efi.
     Suara mercon bersahutan dari masing~masing tempat peserta pameran, pertanda acara telah di buka. aku dan efi menuju lokasi pameran yang di gelar di tengah~tengah taman indah. kabarnya peserta pameran lukisan dan kaligrafi ada dua belas orang. kami berdua mulai dari peserta yang pertama, kedua, dan seterusnya. sampailah kami ke peserta nomer sembilan.
efi, lihat deh lukisan ini! bagus ya. cetusku.
wow, gambarnya seolah~olah nyata ya rin. jawab efi.
iya. sahutku lagi.
ya sudah, ayok kita ke peserta berikutnya. cetus efi lagi.
kamu duluan fi, nanti aku menyusul.  jawabku.
aku masih penasaran dan masih ingin menatap lukisan yang indah ini.
tiba~tiba efi memanggilku ""rin, cepat kesini!""
iya efi, sebentar! sahutku.
aku tergopoh~gopoh menuju tempat dimana efi memanggilku dan ku menghampirinya.
efi, ada apa ya? tanyaku.
lihat deh rin, kaligrafi ini bagus sekali dan lihat di tengah~tengah kaligrafi ini bertuliskan syair yang indah ! ucap efi kepadaku.
oh, ya! coba aku lihat. sahutku.
yah, syair yang di tulis pada sebuah kayu cendana yang menarik pandangan efi.
setelah aku baca syair ini aku teringat akan seorang kawan lama di sekolahku  dulu yang pandai mengarang syair, namanya sigit.
kami sudah lama tidak bertemu setelah lulus sekolah, kalaupun bertemu! mungkin sudah tidak lagi mengenali wajahnya.
mas, karyanya bagus sekali!!tanyaku kepada peserta pameran yang kebetulan namanya juga sigit.
oh iya mbak, terima kasih atas pujiannya.  sahut peserta pameran itu padaku.
mas,boleh tanya tidak? aku memberanikan diri untuk bertanya padanya, karena syair yang kali ini aku tanyakan sepertinya aku sangat mengenalnya.
oh iya,  silahkan mbak.mau tanya soal apa ya? sahutnya kepadaku.
mas, syair ini sangat bagus!kalau boleh tau siapa yang mengarangnya ya?tanyaku.
oh yang ini mbak, kalau yang ini hasil karanganku sendiri mbak!sahut mas sigit peserta pameran.
oh ya,,,!!! wow pintar sekali kamu mas, karyamu yang satu ini aku sangat menyukainya. sepertinya aku pernah mengenal syair ini tapi di mana ya?aku berusaha mengingat~ingat siapa yang pernah membuatkan syair ini untukku.
oh benar kah mbk, coba di ingat~ingat mungkin karyanya hampir mirip dengan karyaku. ungkap sigit.
iya mas! cetusku.
aku mengingatnya, ini mirip seperti karya sigit kawan SMP ku dulu. iya, aku sangat yakin ini karya sigit kawanku. tidak mungkin kata~kata yang di dalamnya sama persis dengan syair sigit yang pernah sigit tuliskan untukku. ya Allah aku merindukannya setelah aku melihat syair ini, apakah dia sigit kawanku? hatiku bertanya~tanya""ah tidak mungkin pemuda ini adalah sigit""
lalu aku melanjutkan berbicara lagi dengan sigit peserta pameran.
humm!! aku baru ingat mas, dulu aku waktu SMP mempunyai kawan yang namanya sama dengan nama kamu mas, dia juga pandai mengarang syair. terangku.
oh ya, memangnya SMP kamu dulu dimana?tanya sigit peserta pameran.
aku dulu tinggal di ponorogo! SMP ku dulu SMPN 2 Ponorogo mas,  tapi sekarang aku pindah ke sini. terangku.
tampak sigit peserta pameran itu terkejut mendengar pengakuanku.
wah, aku juga SMPN 2 Ponorogo. kamu lulusan tahun berapa? tanya sigit kepadaku.
oh ya! aku lulusan tahun dua ribu mas, kalau kamu? tanyaku.
hemm, sama dong denganku. aku juga lulusan tahun dua ribu!! sahut sigit.
jadi benar kamu sigit teman SMP aku dulu kelas 3b kan?tanyaku.
iya benar, kalau nggak salah kamu rini kan? sigit berbalik tanya kepadaku.
aku menganggukkan kepalaku, hatiku senang tidak terhingga bisa bertemu dengan kawan SMP ku dulu di kota Surabaya ini. ya Allah ternyata benar! pemuda ini adalah sigit. terima kasih ya Allah, engkau sudah mempertemukan kami.
wah, ketemu teman lama ni. sahut efi.
oh iya git, perkenalkan ini efi tetanggaku.
senang berkenalan denganmu efi. sahut sigit.
tampak aku melihat wajah sigit penuh kegembiraan.
senang juga bisa berkenalan denganmu mas sigit. sahut efi.
git, tidak menyangka kita ketemu di tempat ini. oh ya, disini kamu tinggal dimana? tanyaku.
aku tinggal di jalan sakura nomer lima rin, kalau kamu? tanya sigit kepadaku.
kalau aku jalan permata nomer sepuluh git! cetusku.
aku melihat sigit mengambil secarik kartu nama dari kantong tasnya dan memberikannya padaku.
ini rin, untukmu! cetusnya dengan wajah senang.
aku melihat nomer telephone dan alamat show room dimana sigit memajang karyanya.
yah, aku mana! kok nggak di kasih. cetus efi dengan senyum imutnya.
he, he, he, he."" iya boleh fi! nah ini buatmu. ungkap sigit.
terima kasih mas. sahut efi dengan wajah penuh kegembiraan.
git, boleh aku melihat karya~karyamu yang lainnya. cetusku.
oh ya! tentu saja boleh, silahkan. sahut sigit.
kami berdua melihat~lihat semua karya sigit, setelah puas melihat~lihat kami berdua memutuskan untuk melanjutkan ke peserta berikutnya.
karna hari sudah semakin sore kami lanjutkan ke peserta berikutnya ya git!  ungkapku.
okey deh kalau begitu, silahkan lanjutkan perjalanan kalian berdua. sahut sigit kepada kami.
sipp!! bay, git. aku dan efi mengucapkan kata selamat tinggal kepada sigit, tak lupa kami berdua melambaikan tangan kami sebagai tanda perpisahan.
kalau ada waktu longgar, jangan lupa telephone atau datang ke tokoku ya. ucap sigit lagi untuk sekedar mengingatkan kami.
ok!! gumamku.
jarum jam menunjukkan pukul enam sore, kami berduapun sudah melihat semua pameran lukisan dan karya sastra. dari peserta yang pertama sampai yang terakhir, kami berdua pun menuju jalan keluar acara pameran, disepanjang jalan menuju tempat parkir sepeda aku dan efi berbincang~bincang.
hemm, karya mereka bagus~bagus semua ya rin. gumam efi.
oh ya! kamu menyukai karya yg mana efi? dimulai dari peserta yang pertama sampai yang terakhir. tanyaku.
kalau aku paling suka karya teman kamu rin, mas sigit. jawab efi.
kamu sendiri, suka yang mana rin? tanya efi kepadaku.
kalau aku paling suka yang lukisan tadi, yaitu peserta nomer sembilan tapi juga suka karya sigit, karena memang dari dulu aku sangat menyukai semua karyanya. ungkapku.
oh ya! terang saja kamu mengagumi karyanya, semua hasil karya mas sigit  memang bagus. jawab efi.
hemm, ngomong~ngomong ada apa ini ya, dengan sigit? kenapa temanku yang satu ini sangat menyukai karyanya dan sampai ingat hasil karya sigit sampai sekarang. efi meledekku sambil cengar~cengir memperhatikanku.
aku tersipu malu dan menjawab pertanyaan yang efi lontarkan kepadaku.""ah nggak ada apa~apa kok, kami memang berteman sangat akrab""
he,he. yang benar ni! sahut efi lagi. sebenarnya efi sudah tau kalau memang sebenarnya antara rini dan sigit ada masa lalu yang mereka sembunyikan, karena aku melihat dari sikap mereka waktu bertemu tadi sangatlah berbeda  yaitu masa lalu yang lebih dari sekedar teman. tetapi aku lihat rini tidak mau menceritakannya kepadaku dan lagi pula aku tidak ingin bertanya terlalu jauh tentang masa lalu mereka berdua.
tak terasa kami berdua sampai di tempat parkir, kami berdua mengambil sepeda masing~masing.
rin! efi memanggilku.
ya efi, ada apa? sahutku.
kamu  mau duluan pulang atau ikut denganku? karena aku masih harus ke toko sakura untuk membeli sesuatu titipan ibu! ungkap efi.
oh, ya sudah kalau begitu! aku pulang dulu ya fi. karena hari ini bibiku mau main ke rumah dan makan malam di rumahku. jawabku.
kami pun berpisah dan tak lupa aku  mengucap salam dan melambaikan tangan sebagai tanda perpisahan
 bay~bay efi.
bay~bay rin.