ANAKKU SUDAH TUMBUH DEWASA

2015/5/30 / 鍾國妹 / ANAKKU SUDAH TUMBUH DEWASA / Indonesia 印尼 / 無

ANAKKU SUDAH TUMBUH DEWASA
 Pertama kali dia hadir didalam perut ku,Aku sudah merasakan dia mulai  bergerak ,Hari ke hari perutku makin lam a makin besar,bila aku pergi ke pasar ketemu orang tua,mereka melihat  bentuk perutku dan berkata,kamu pasti melahirkan anak laki ~laki,Aku jawab,""Tapi kata Dokter,aku bisa melahirkan anak perempuan”。
  Mereka nggak percaya dan masih bilang “tapi melihat perutmu kamu pasti bisa lahir anak lelaki”.
  Sering aku bertemu dengan nenek~nenek’ mereka selalu bilang begitu. Mendengar omongan mereka aku Cuma bisa tersenyum saja.Dalam hati aku lebih percaya kata Dokter
Memasuki bulan ke tujuh bayiku seperti main sepak bola didalam perutku .Dia seperti main tendangan bola .siang dia tidur dengan tenang dan malam bergerak terus.kadang~kadang dia bikin aku susah tidur.
Saat melahirkan sudah hampir tiba.Aku ingat kata~kata kakak perempuanku bahwa kalau saat melahirkan sudah tiba,harus banyak mengepel lantai. Biar lahirnya lancar.Tiap pagi aku bangun jam empat lewat tigapuluh menit.Hari itu aku melihat lantai berminyak.Lalu aku ambil kain pel untuk mengepel lantai.Tanpa sengaja air ketuban pecah.Melihat keadaanku,suamiku cepat~cepat membawa aku ke Dokter kandungan.Sebenarnya waktu yang ditetapkan Dokter bahwa aku akan melahirkan pada tanggal 23 bulan maret .Jadi saat itu sudah lewat dua hari. Aku pikir saat melahirkan sudah tiba.Ternyata sampai di rumah sakit perutku juga nggak sakit.Sama sekali nggak ada tanda~tanda mau melahirkan. Seharian aku menunggu di rumah sakit dan disuruh suster jalan situ jalan sini.Jam lima sore perut mulai terasa sakit.Makin lama makin sakit,tapi kata Dokter pembukaan Cuma sedikit jadi belum ada tanda akan segera lahir. Detik demi detik berlalu aku merasa tidak tahan lagi.Satu jam, dua jam dan tiga jam pun sudah berlalu.Dokter datang memeriksa lagi,ternyata juga belum waktunya,Dokter berkata “kalau jam 9 malam belum juga melahirkan harus operasi”.Mendengar kata Dokter akan dioperasi,aku jadi ketakutan.Entah kenapa hatiku sangat cemas.Aku benar~benar sudah tak tahan lagi saat itu sudah mendekati jam 9 malam.Dokter datang periksa lagi dan kata Dokter saat melahirkan sudah tiba.Meskipun aku merasa lega,tapi aku merasa tidak punya tenaga lagi.Antara hidup dan mati
Saat bayiku lahir tubuhku sudah lemas dan tidak sempat menggendongnya.Aku teringat nasehat bapakku dulu.Sewaktu kecil bapak sering berkata “kalian harus mendengar kata~kata ibu dan turuti nasehatnya,janganlah kalian membantah”. “sebab menjadi seorang ibu nggak gampang,mengandung bayi selama 9 bulan,saat melahirkan berjuang antara hidup dan mati.Dan menyusui bayi, air susu ibu itu adalah darah putihnya ibu dan kalian harus ingat itu”.
  Saat ini aku sudah jadi seorang ibu, aku baru sadar memang jadi seorang ibu nggak gampang.Saat dalam bulan aku tidur nyenyak dan makan nggak enak. Aku termasuk orang yang nggak gampang mengesuai diri dengan keadaan.Waktu itu aku tinggal di Taiwan kira~kira baru setahun dengan makanan Taiwan pun aku belum biasa.
  Sedangkan bayiku siang tidur nyenyak dan sampai larut malam baru tidur,dini hari jam 4 lewat sudah bangun.Padahal mertuaku merawat aku dengan baik ,memasak ayam arak,sup ayam jamur dan sup ikan.Semua masakannya aku tidak bisa menikmatinya.Entah kenapa? Aku sendiri merasa bingung dan tertekan,sehingga asi pun tidak banyak.Pikiranku tambah kacau.
  Mertuaku memasak sup ikan kasih aku makan,dan aku tidak bisa menelan sup ikan itu.Mertuaku berkata ,”kalau kamu tidak mau makan daging ikannya,kamu boleh minum supnya,” Sebab minum sup ikan ini bisa membuat asi tambah banyak.”
  Mendengar kata~kata mertua begitu aku jadi bersemangat minum sup ikan itu.
Aku tidak suka makan ikan itu karena bau amis.Akhirnya aku minum sup ikan itu de-
ngan air mata berlinang ,demi asi yang dan demi aku bisa menyusui bayiku,aku rela.
Tapi biarpun aku sudah minum sup ikan itu,asi tetap sedikit saja.Dan mertuaku men-
Cari cara lain,akupun menuruti kemauan mertua.Tapi hasilnya tetap nihil.Akhirnya –
Aku Cuma bisa mengalah pasrah.
  Aku Cuma bisa menyusui bayiku selama tiga bulan saja,dengan sedikit asi dan dicampur tepung susu.Seterusnya bayiku hanya minum tepung susu sampai dia sem-
Bilan tahun,juga ditambah minum susu kambing.
  Dan pada suatu hari, saat dia sudah mulai mengerti dan bertanya kepadaku ,” Ibu –
Mengapa waktu aku kecil dulu kamu tidak menyusuiku,” “kata guru anak yang minum asi akan pinter dan cerdas.” Aku sempat kaget , mendengar pertanyanya . Lalu aku –
Jawab,”kamu ada minum asi biar pun sedikit, tapi biar begitu kamu termasuk anak –
Ibu yang pinter.”
  Dan memang benar anakku adalah anak yang sehat dan cerdas. Pertumbuhannya-
Makin hari makin besar,montok dan lucu.Pada bulan ketiga,bayiku sepertinya sudah-
Mulai mengerti danbila melihat ada orang makan barang.Dia sepertinya pingin ma-
Kan juga.Kedua tangan dan kakinya bergerak~gerak seperti hendak merebut makan.
Kami sering ketawa melihat tingkah lakunya,eh dianya juga ketawa.Sejak kecil anak- memang suka tertawa,dalam tidurpun kadang~kadang dia suka tertawa atau tersenyum.Aku sering kali memperhatikan dia waktu dalam tidur.Lucu sekali.
  Akhirnya baru empat bulan bayiku sudah aku kasih dia makan bubur putih.Aku –
Sangat rajin merawat bayiku,tiap hari aku bikin jus buah buat dia minum.Dan pada-
Bulan ke enam,aku mulai campur sayur~sayuran di buburnya.Juga ditambah ikan –
Dan tulang sumsum yang kata orang~orang bisa bikin anak menjadi sehat.Bayiku-
Makannya lahap sekali,sebentar sudah makan semangkok bubur.akupun senang melihatnya.Saat anakku sudah berumur setahun dan sudah bisa berjalan dan –
Berbicara.Pelan~pelan anakku mulai berubah makan jadi lambat dan bandelnya-
Seperti anak lelaki.Anakku termasuk anak yang aktif,kedua tangannya bergerak –
Terus nggak pernah berhenti kecuali dia tidur.Dan dari dia masih bayi sudah keli-
Hatan sifatnya yang nggak pernah diam.
  Bagiku biar anakku makannya mulai lambat,aku tetap menyuapi dia sehari tiga kali
Seperti biasanya.Aku sering melihat kebiasaan ibu~ibu di sini.(maksudku orang Taiwan).Karena malas menyuapi anak,kasih anak makan apa saja yang penting –
Bisa kenyang. Aku nggak mungkin berbuat begitu,pokoknya aku mengharuskan-
Anakku saatnya makan harus makan nasi.
  Dan saat anakku bisa berbicara ,mulutnya sangat manis dan pandai menyapa-
Orang .Aku mengajarinya sopan~santun.kalau bertemu orang  harus meyapa.
Dan bila aku membawanya ke pasar atau ke mana saja.Kalau bertemu dengan orang-
Baik tua maupun muda,dia selalu sapa duluan.Sehingga banyak orang suka sama –
Anakku ,kadang~kadang mereka bisa kasih kue atau permen sama anakku,bahkan-
Ada yang kasih boneka atau barang mainan.
  Hari~hari berlalu begitu cepat,makin hari pertumbuhannya makin besar. Tak –
Terasa anakku sudah berumur tiga dan bicaranya sudah lancar.Sedangkan aku-
Merasa agak khawatir,sebab aku sendiri belum begitu lancar dalam berbahasa-
Mandarin.Meskipun aku pernah belajar bahasa mandarin.Tiap tahun belajar begitu-
Begitu saja.Sama sekali nggak ada kemajuan.Kadang –kadang mau berbicarapun-
Nggak tahu harus ngomong apa.Aku nggak berani bertanya suami,kalau salah omong
Bisa dimarah suami.Aku jadi diam dan nggak berani bertanya lagi.
  Sedangkan anakku sangat pandai bicara dan selalu bertanya,apalagi melihat sesu-
Atu yang asing baginya dan bertanya.”ibu ini apa?” “ibu itu apa”.
  Mendengar pertanyaannya aku jadi bingung, nggak tahu harus menjawab apa.
Pada umur empat tahun aku mulai kasih dia masuk sekolah taman kanak-kanak-,
Aku pikir di sekolah dia bisa belajar bersama teman-teman,guru bisa ngajari mereka-
Agar banyak mengerti.
  Disamping itu aku sendiri mulai berlajar membaca dan menulis bahasa mandarin.
Aku belajar sendiri di rumah,disaat senggang aku suka membaca buku cerita anak-
Anak.Lama kelamaan aku pun banyak mengerti dan sudah agak lancar berbahasa-
Mandarin.Setahap demi setahap aku mulai mendapat kemajuan. Seperti anakku,
Kami sama-sama belajar. Dari hasil kemajuanku, aku sudah mendapatkan sim motor-
Dan sim mobil.Saat mendapat sim mobil aku mengikuti ujian bersama orang-orang-
Taiwan dan dua orang dari cina.Kami mengikuti ujian secara tulisan,waktu itu aku –
Lulus ujian dengan nilai yang cukup memuaskan, yaitu sembilan puluh lima.
Aku merasa sedikit bangga, karena diantara puluhan orang yang mengikuti ujian ada-
beberapa orang yang tidak lulus,diantaranya ada anak SMA.Sebenarnya aku menda-
patkan semua itu dengan hasil yang nggak gampang.Dalam sebulan penuh aku bela-
jar sendiri,kalau tidak mengerti aku tanya orang dan melihat kamus.Sehari aku bela-
jar empat sampai lima jam,dengan cara kalau ada waktu cepat membaca buku.Dan
akupun merasa puas dengan hasilnya.
  Di rumah aku sudah bisa mengajari anakku,baik sopan-santun maupun dalam –
Pelajarannya.Aku agak disiplin cara mendidik anak,karena dia anak tunggal aku men-
didiknya agak tegas.Aku berusaha tidak terlalu memanjakannya.
  Anakku sifatnya sangat lincah dan suka bergerak,waktu di taman kanak- kanak-
Gurunya mengajar mereka menari dan anakku sangat suka menari.Dan kalau di –
Dekat tempat tinggal kami ada acara,mereke selalu diundang untuk menari.
Dan tahun ini anakku sudah,kelas enam dan sudah menjadi remaja.Badannya
Bongsor dan tingginya sudah melebihi aku, tak terasa waktu begitu cepat berlalu.
Dan tak terasa pula aku tinggal di Taiwan sudah tiga belas tahun.Bila teringat-
Masa- masa pertama tinggal di Taiwan.Banyak sudah pengalaman dan suka-duka
Yang kuresapi ,hingga sekarang ini.Melihat anakku sudah tumbuh dewasa dan-
Sehat aku merasa agak lega,tapi di samping itu aku juga harus hati-hati dan –
Waspada dalam mendidik dia.Karena saat zaman aku remaja dulu dan saat zaman-
Remaja anakku sekarang.Zamannya sangat jauh berbeda,sehingga aku harus –
Hati-hati menjaga dan mendidiknya.
  Melihat anakku sudah besar sekarang,aku teringat masa kecilnya dulu.Saat dia-
Masih bayi,setiap bulan sekali aku akan membawanya ke puskesmas untuk menimbang berat badan dan suntik imunisasi.Setiap ke rumah sakit selalu-
Mendengar tangisan bayi-bayi jadi ramai.Anakku sangat berani nggak seperti-
Bayi-bayi lainnya,dia nggak pernah teriak-teriak atau menangis sejadi-jadinya.
Tapi bila dia disuntik aku dan suster harus kaki dan tangannya kuat-kuat,kerana-
Tenaga anakku kuat sekali,tapi bila disuntik nangis sebentar sudah selesai.Dan –
Sampai dirumah dia nggak pernah meriang,apalagi merengek ini itu.Dia akan –
Bermain seperti biasanya.
  Dan waktu dia di taman kanak-kanak,jari jempolnya pernah dijepit teman sekelasnya di pintu WC tanpa sengaja.Saat aku menjemput anakku di sekolah-
Gurunya baru menjelaskan kepadaku,bahwa temannya tidak sengaja menjepitnya.
Begitu aku melihat jari jempol anakku ,aku kaget dan bengong saja,karena aku –
Dapat merasakannya, wakti kejepit dia pasti menangis sejadi-jadinya.sebab lukanya-
Sangat parah dan kukunya hampir copot. Di depanku dia sama sekali tidak menangis-
Hanya dengan wajah meringis kesakitan,serta masih ada sisa-sisa air mata diwajah-
Nya bekas dia menangis.Dan gurunya Cuma bilang lukanya sudah diobati,saat itu-
Aku tidak bisa bilang apa-apa,kecuali bilang sama anakku “kita pulang sekarang,-
Sampai di rumah ibu akan mengobati lagi lukamu itu.” “dan lain kalau bermain harus
Hati-hati” Dalam hatiku aku tidak bisa menyalahkan siapa-siapa,karena aku tidak melihat saat kejadian.Dan aku sendiri tahu anakku suka bergerak dan suka main,-
Makanya akupun tidak menyalahkan siapapun.
  Memasuki kelas satu SD,sifatnya sudah mulai berubah atau mungkin suasana yang
Masih asing baginya.Sehingga membuat suasana hatinya nggak tenang.Pulang ke-
Rumah dia suka mengeluh.Dan bilang teman sekelasnya suka mengganggu dia-
Membuat aku agak khawatir.Apa karena dia anak yang tidak bisa menyesuaikan-
Diri dalam pergaulan dengan teman-teman barunya. Padahal saat di taman –
Kanak-kanak dia tidak mengalami masalah ini.Dan aku berusaha menghiburnya
“ kamu harus sabar dan harus bisa membawa diri.itu yang penting”,Sedangkan –
Urusan dengan teman yang tidak cocok bagimu,hindarin saja dan jangan hilaukan-
Dia” Dan akupun mengajarinya bahwa di sekolah atau dimana saja.bersama teman-
Harus saling menghormati dan saling menghargai.Dan juga saling mengasihi.-
Untunglah pelan-pelan dia mengerti dan bisa menerima keadaan ini.Lalu dia –
Seperti biasanya,sudah tenang dan giat belajar dan akupun menjadi lega.
Setiap anakku bikin PR aku selalu menemaninya dan mengajarnya,dari anakku-
Kelas satu sampai kelas tiga.Karena saat itu aku sudah bisa membaca dan menulis-
Bahasa mandarin.Dan di Taiwan biaya sekolah nggak begitu mahal,biaya les lebih –
Mahal.Aku pikir ,aku sudah bisa membaca dan menulis,biarlah aku yang mengajar-
Nya. Aku membeli buku latihan buatnya dan mulai mengajarnya.Dan semua buku-
Buku bacaannya yang dari sekolah,aku selalu membacanya.Agar bisa mengerti dan-
Memahami isi bacaannya,kadang mencari hurup yang salah atau membuat –
Kalimat aku bisa membantunya.
Dan setiap ulangan umum nilainya cukup memuaskan,meskipun setiap mau –
Ulangan umum aku pasti lebih cemas daripada anakku,rasanya pingin pergi ke-
Sekolah membantu dia ulang. Sebab anak kalau bikin soal mata pelajaran selalu-
Terburu-buru dan selalu bikin kesalahan .Padahal berkali-kali sudah diperingati-
Dia selalu begitu,waktu ulangan harian nilainya bisa seratus,tapi setiap ulangan-
Umum nilainya pasti jatuh. Sebenarnya anakku cukup cerdas ,tapi selalu bikin-
Kesalahan sendiri.Yah..... mungkin itulah kekurangannya dan untunglah nilainya-
Masih cukup bagus.Dan aku pun mengalah.
Melihat aku yang mengajari anakku sendiri,adik iparku merasa khawatir.-
Dia bilang aku bicara pakai bahasa mandarin masih banyak yang kurang tetap-
Dia takut anakku kalau besar nanti omongnya seperti aku.Aku berkata dalam hati ,-
Aku akan kasih kalian lihat hasilnya nanti,bahwa anakku tidak akan kalah dengan-
Anak-anak Taiwan,baik dalam bicaranya maupun dalam pelajarannya.aku berjanji.
Aku sering mendengar bahwa anak-anak harus kasih dia banyak baca buku,biar bisa-
Pinter. Aku juga termasuk orang yang suka baca buku dan bila aku ke supermarket-
Atau jalan-jalan ke mana saja kalau melihat buku cerita anak-anak,aku akan mem-
Baca dulu ringkasan ceritanya, dan kalau bagus aku akan membeli buku itu untuk –
Anakku.  -
  Sebenarnya sejak anakku di TK aku sudah pernah membeli cerita buat dia,dan –
Aku mendongeng buat dia sebelum tidur,meskipun nggak tiap hari.Dan waktu –
Di kelas satu gurunya juga mendorong mereka agar banyak membaca buku.Di-
Sekolah maupun dirumah.Akupun senang mendengar berita ini
  Anakku juga termasuk anak yang serba ingin tahu,melihat ini bertanya dan-
Melihat itubertanya lagi.Pokoknya serba mau tahu saja,kadang aku sendiri bingung-
Untuk menjawabnya.Atas saran adik iparku,aku pun membawanya ke perpustakaan-
Kebetulan perpustakaan tidak jauh dari tempat tinggal aku,dan diperpustakaan-
Ada tempat belajar dan bermain.Setiap hari sabtu dan minggu aku bisa membawa-
Anakku ke sana, dan aku tinggalkan dia di situ untuk bermain bersama teman-teman-
Nya dan saat mau pulang dia bisa meminjam buku untuk baca di rumah.Di rumah-
Akupun ikut membaca buku ceritanya,dan kadang akupun menemaninya mencari-
Buku buat dia.Di sekolah gurunya juga mengharuskan mereka meminjam buku di-
Perpustakaan sekolah untuk dibawa pulang ,lalu baca di rumah dan sekalian bikin PR-
Nya.setiap liburan panjang gurunya selalu menyuruh mereka selain bikin PR,mereka-
Harus membaca sepuluh buku cerita. Dan karena syarat di perpustakaan sebulan,--
Seorang Cuma bisa pijam empat buku,sedangkan mereka Cuma libur dua bulan.-
  Jadi akupun harus bikin kartu untuk meminjam buku,danlalu kami bersama mulai-
Mencari buku.Karena perlu banyak buku, aku membantunya mencari buku yang-
Cocok buat anakku.Dan sesudah membaca sepuluh buku cerita harus memilih –
Salah satu yang paling disukai untuk menulis PR.Dan apa sebabnya kamu memilih-
Buku itu,dan carilah diantara kalimat-kalimat yang paling kamu sukai.Dan anak –
Kalau mendapat kesusahan dalam memilih buku atau kalimat.dia bisa meminta-
Pendapatku atau meminta bantuanku untuk memilih buku buatnya,dan akupun-
Dengan senang hati membantunya.
  Tapi sayangnya saat anakku sudah kelas tiga gurunya sudah ganti, guru barunya-
Sama sekali tidak menyarankan murid-murid agar banyak membaca buku.dalam-
Hati aku agak kecewa,tapi masih untung di sekolah anakku pada waktu istirahat-
Dia akan pergi ke perpustakaan untuk baca buku.Dan dia pernah mendapatkan-
Kartu murid yang paling banyak membaca buku,sedangkan di rumah dia mulai-
Beralih suka membaca buku-buku binatang,alam dan tumbuh-tumbuhan.Akupun-
Juga mengikutinya kehendaknya,karena aku juga suka membaca buku-buku itu.
Dan aku juga membelinya buku-buku tentang binatang,alam dan tumbuhan.
  Saat anakku duduk dikelas empat, dia pernah menulis sebuah sajak pendek.
Sajak itu berjudul”PENSIL”.dan sajak itu pernah masuk koran dan anakku juga men-
Dapat sebuah piagam dari sekolah.Waktu dia membawa pulang piagam itu aku-
Sempat kaget.sebab sudah lama aku berusaha mendorongnya menulis sajak atau-
Puisi .Apalagi bila ada perlombaan di sekolah,anakku Cuma berkata sajak yang –
Kutulis kurang bagus,nggak mungkin menang.
  Makanya aku kaget saat melihat dia membawa piagam pulang,dan di belakang-
Piagamnya ada sajaknya tertulis disitu.lalu aku baca sajak itu,aku benar-benar –
Kagum dan terharu.Sebab aku nggak menyangka anakku bisa menulis kata-kata-
Sebagus itu dalam sajaknya. Meskipun dengan kata-kata yang sangat sederhana-
Sekali.Tapi dirangkainya begitu bagus.Sebab aku juga pernah melihat karangan-
Nya ,bila gurunya menyuruh mereka mengarang.Dan bukunya di bawa pulang-
Aku sempat membacanya dan menurutku,biasa-biasa saja dan masih saja –
Banyak kekurangannya.Lupanya sekarang anakku sudah mendapat kemajuan-
  Melihat dia sudah bisa menulis sajak yang bagus,dengan pelan-pelan aku –
Berusaha mendorongnya lagi,aku bertanya sama anakku kapan kamu mau –
Menulis sajak lagi.Tapi jawabnya aku sudah dapat satu sudah cukup,aku berkata lagi-
“kalau bisa mendapat lebih banyak akan lebih bagus”, anakku berkeras “Aku merasa-
Satu sudah cukup”. Mendengar jawabannya,aku tidak bisa memasak dia,meskipun-
Aku sangat berharap dia menulis lebih banyak lagi.Agar pengalamannya menulis-
Lebih banyak,tapi akupun tidak mau memaksakan kehendakku kepada anakku-
Sebab aku tidak mau dia merasa tertekan.
  Kebiasaan aku menemani dan mengajarnya bikin PR, pelan-pelan aku melepaskan-
Diri.Disamping aku sudah nggak sanggup mengajarnya lagi,apalagi matematika dan-
Inggris,terpaksa aku kasih dia les.Dan mata pelajaran dia berusaha sendiri,hasilnya-
Masih tetap baik.
  Di rumah meskipun dia anakku satu-satunya,aku tak pernah memanjakannya-
Pekerjaan rumah dia juga harus bantu,dari cuci piring,membersihkan rumah dan-
Menjemur dan melipat baju.Semua pekerjaan ini dia harus melakukannya,meskipun-
Nggak tiap hari mengerjakan,kadang waktu libur atau kalau aku lagi sibuk dia harus-
Membantu aku .
  Di kelas lima anakku terpilih menjadi murid teladan dikelasnya,aku merasa di –
Sekolah anakku cukup bisa membawa diri,serta bisa juga membantu teman-teman-
Atau adik kelasnya.dari dulu aku sering memperhatikan anakku sepertinya dia suka-
Berteman dengan anak yang kurang mampu atau kurang cerdas.Dan kalau ada –
Pelajaran yang dia mengerti,tapi temannya nggak mengerti dia mengajarin teman-
Nya.Kekurangan anakku adalah sifatnya yang kurang rasa percayadiri,kalau me-
Lakukan sesuatu selalu merasa kurang baik dan kurang tepat.Aku tahu itu,tapi-
Aku tidak tahu harus dengan cara apa untuk mendorong supaya dia bisa buang pikiran-pikiran itu.Padahal aku pernah mencoba menolongnya,tapi dia tetap merasa-
Kurang percaya diri. Kadang hatiku juga merasa was-was.
  Sekarang anakku sudah tumbuh menjadi gadis remaja dan pada bulan sembilan ini
Dia sudah duduk di bangku sekoklah menengah pertama.Pada suatu hari dia berkata-
Kepadaku “sebenarnya aku agak khawatir memasuki SMP,karena di SMP sudah –
Banyak anak-anak nakal sekarang ini” ,mendengar ucapannya aku terdiam sebentar,-
Lalu aku bertanya kepada anakku “darimana kamu tahu semua itu,sedangkan kami-
Sekarang belum SMP” anakku menjawab “aku dengar dari orang lain lalu aku cari-
Data-datanya dikompurter dan ternyata benar-benar ada kejadian itu”. Dan aku mencoba menghiburnya, “biar bagaimanapun kamu harus sekolah di situ,yang penting kamu jangan memperdulikan mereka-mereka itu atau pun bergaul dengan
Mereka-mereka itu”. Sebenarnya mendengar perkataannyaitu aku sempat cemas –
Juga.Meskipun anakku selama ini,kalau lagi mengalami masalah yang kurang ber-
Kenan dihati atau lagi menghadapi masalah yang rumit .Dia akan bilang kepadaku-
Atau meminta pendapat ku,aku pun mencoba membantu memercahkan –
Persoalannya.Meski begitu kalau anakku sudah SMP, aku akan hati-hati dan waspada.
Sebab masa remaja yang paling rawan adalah masa-masa SMP sekarang ini.
  Tapi yang terpenting sekarang biarkan dia dengan tenang menghadapi ujian dulu.
Semoga anakku mendapat nilai yang bagus dan lulus ujian.  
Harapanku buat anakku adalah,
“anakku ,ibu berharap kamu harus rajin dan giat belajar dalam mencapai cita-citamu,kamu harus berani dan percaya diri dalam mencapai masa depanmu.
Dan kamu harus tegar dalam menghadapi,setiap cobaan dan godaan hidup ini.
Sebab perjalananmu masih panjang dan berliku-liku,tapi kamu janganlah takut.
Sebab ibu selalu berdiri di sampingmu dan akan menemanimu,ingat itu!”
“Yang terpenting kamu harus sabar dan tabah dalam menghadapi, setiap-
Tantangan dan rintangan hidup ini.Ingat kata-kata ibu ini”
Dan harapan ibu kamu menjadi anak yang bertanggung jawab dan mandir
Dan dengan penuh percaya diri,teruslah melangkah maju ke depan anakku.
Dan dengan kepercayaan diri pula melangkah pasti mencapai kesuksesan-
Dalam hidupmu anakku.

TAMAT