Puisi
Demi asa
Gigil tubuhku semakin beku
Mentari sembunyi dibalik awan kelabu
Bermuram durja
Kala sang bayu membelai lembut alam
Aku masih tegar di sini
Di tengah ladangmu Formosa
Bersama cangkul tua teman kerjaku
Beratap langit kelam
Bermandi hujan lebat
Menyibak awan hitam
Demi masa depan cerah
Meskipun lelah mengelanyut manja
Namun hati berkata "kamu takkan kalah"
Karena kecengengan bukan masanya
Isak tangis tiada guna
Dijari lentikku di gantungkan
Di atas pundakku diharapankan
Kembali dengan senyum kemenangan
Saat sukses dalam genggaman
Yilan 19-04-2014
Demi asa
Gigil tubuhku semakin beku
Mentari sembunyi dibalik awan kelabu
Bermuram durja
Kala sang bayu membelai lembut alam
Aku masih tegar di sini
Di tengah ladangmu Formosa
Bersama cangkul tua teman kerjaku
Beratap langit kelam
Bermandi hujan lebat
Menyibak awan hitam
Demi masa depan cerah
Meskipun lelah mengelanyut manja
Namun hati berkata "kamu takkan kalah"
Karena kecengengan bukan masanya
Isak tangis tiada guna
Dijari lentikku di gantungkan
Di atas pundakku diharapankan
Kembali dengan senyum kemenangan
Saat sukses dalam genggaman
Yilan 19-04-2014