Akhir Tragis Cinta Pertama (cerpen)

2014-05-06 / MinOz Kimchi / Akhir Tragis Cinta Pertama (cerpen) / Indonesia 印尼 / tidak ada

Akhir Tragis Cinta Pertama .

Denis namanya , remaja dengan tampang ganteng asal Bandung. Dia juga adalah remaja masa kini yang sangat tergila-gila akan moge (motor gede) . Ketertarikannya dalam dunia otomotif sangat menggila , sampai di semua dinding kamarnya terpangpang poster pembalap dunia seperti Valentino Rossi , J. Lorenzo, Dani Pedrosa , dll. Juga tak ketinggalan berbagai cendra mata yang berhubungan dengan dunia otomotif telah mengisi seluruh kamar tidurnya yang berukuran 3x3 berwarna biru muda itu .

Ketika dia berulang tahun yang ke-17 , kedua orang tuanya menghadiahi dia sebuah motor CBR berwarna merah keluaran terbaru yang sudah di modifikasi . Alangkah senang hatinya Denis , karena motor itu merupakan motor impiannya selama ini .

Denis adalah anak tunggal dan terlahir di keluarga yang kaya. Ibunya selalu memanjakan dia , segala keinginan Denis hampir semuanya terpenuhi . Tanpa di sadari telah menjadikan dia sebagai anak yang egois, dan sering bersikap sesuka hati terhadap teman-temannya .

Yang paling parah di usianya yang terbilang belia dia memiliki hobi balapan liar . Contohnya seperti malam ini , dia mengikuti ajang balapan liar yang biasa di adakan di sekitar jalan Gasibu pada tengah malam setiap malam minggu tiba . Dalam setahun ini dia selau menjuarai ajang balapan liar ini . Maka tak heran banyak teman-temannya yang mengaggumi prestasinya tapi di sisi lain ada pula yang membenci dirinya . Seperti Jepri misalnya , dia sangat membenci Denis dan secara diam-diam telah menaruh dendam terhadap dirinya . Orang tuanya sendiri tidak pernah tau menau akan hobi buruk anak kesayangannya ini .

Denis memang selalu unggul dalam balapan liar juga dalam prestasi belajarnya di sekolah tapi tak seunggul dengan kisah asmaranya . Di usianya sekarang dia masih menyandang setatus jomblo bahkan dia belum pernah ngerasain indahnya berpacaran . Eiit … tapi jangan bilang dia tidak normal loh !

Denis tipikal cowok yang sulit jatuh cinta tapi ketika cinta mulai menyapanya maka dia akan benar-benar melakoninnya . Dengan kata lain Denis bukan lah cowok playboy seperti kebanyakan teman-temannya yang tergabung dalam Club Cbr atau pun dalam gangnya di balapan liar .

Denis kini sudah duduk di kelas tiga SMA dan dia mulai tertarik pada lawan jenisnya . Ini adalah untuk pertama kalinya dia jatuh cinta , dan dari sekian banyak cewek yang mengaguminya hanya gadis itu yang berhasil meluluhkan hatinya . Gadis itu bernama Irma , gadis berdarah Betawi yang berparas cantik . Kesederhanaan dan sikapnya yang lemah lembut mampu memberikan nilai plus di mata Denis . Dan kini Denis yakin akan menjadikan Irma sebagai cinta pertama dan terakhirnya .

Irma sang pujaan hati ternyata memiliki perasaan yang sama terhadap Denis dan singkat cerita mereka berdua telah mengikat janji setia sebagai sepasang kekasih . Keharmonisan mereka dalam menjalani hubungan mampu membuat teman-temannya iri dan mereka bilang bahwa Denis dan Irma adalah pasangan yang sangat serasi . Si cowok terlihat macho sedangkan si cewek terlihat anggun . Pokonya klik banget !!

Kini usia hubungan mereka meginjak bulan ke enam , Irma ternyata baru mengetahui hobi balapan liar yang Denis tekuni . Hatinya memang kecewa namun rasa sayang yang teramat besar terhadap Denis mampu meluluhkan semuanya hingga akhirnya dia bisa menerima keadaan Denis . Tapi dalam hatinya dia selalu berharap bahwa suatu hari nanti Denis bisa menghetikan hobi balapan liarnya yang sangat beresiko itu .

Setelah lulus SMA , mereka berdua melanjutkan kuliah di universitas yang sama di daerah Bandung hanya saja berbeda jurusan . Denis mengambil jurusan Ilmu Tekhnologi sedangkan Irma mengambil jurusan Ilmu Komunikasi dan Komputer. Hubungan mereka sejauh ini masih terbilang mulus , mesti tak dipungkiri mereka kadang bertengkar dan tidak lain yang selalu memicu pertengkaran itu adalah soal hobinya Denis yang sampai saat ini masih sulit untuk dihilangkan . Dan selama itu juga Irma selalu menyikapinya penuh dengan kesabaran dan kelembutan .
“ Honey , aku berharap banget kamu bisa menghentikan hobi balapan itu ” . Kata Irma dengan nada lembut dan sedikit manja .
“ Iya sayang , aku akan berusaha untuk itu ” . Jawab Denis sambil tersenyum .

Mendengar perkataan Denis barusa ,Irma pun hanya melemparkan senyuman saja . Dalam hatinya dia tau bahwa itu bukanlah hal mudah bagi Denis.Denis memang bisa memenuhi dan menuruti semua kemauan Irma tapi tidak untuk hobinya dalam balapan liar tersebut . Tapi dalam lubuk hatinya Denis dia juga berniat untuk merubahnya demi kekasih tercintanya .

Selama menjalin hubungan dengan Irma , sikap buruk Denis secara pelan-pelan bisa berubah . Denis yang terkenal dengan sikapnya yang arogan namun saat di depan Irma dia bisa berubah menjadi seorang lelaki dewasa yang lemah lembut . Begitu juga Dengan Irma , selain cantik sikapnya yang lemah lembut dan penuh sopan santun menjadikan dirinya di sukai oleh keluarga Denis .
“Sepertinya Denis telah berada di tangan wanita yang pas, ya ma ” . Celoteh sang ayah terhadap istri sambil menikmati kopi hitam pada pagi itu .
“ Iya pa , kehadiran Irma membawa perubahan baik bagi Denis . Mama senang sekali melihatnya” . Ucap sang Ibu dengan penuh perasaan haru .

Disuatu pagi yang cerah , udara di kota Bandung begitu sejuk ditambah dengan kicauan burung yang merdu yang beterbangan bebas kesana kemari . Suasanya mampu memberi kedamainan jiwa bagi setiap orang yang menikmatinya . Seperti Irma , di teras depan dia sudah bedandan sangat rapi menunggu kekasihnya datang untuk menjemputnya . Dua sejoli itu telah janjian mau berangkat ke kampus bersama .

Rencana Tuhan siapa yang bisa tau ? Cuaca Bandung yang tadinya begitu cerah dalam waktu tiga puluh menit sudah berubah menjadi mendung bahkan langit telah menumpahkan kandungan airnya ke bumi . Hujan pun begitu deras , sehingga jalan raya terasa sepi . Hanya ada satu mobil box yang berada di depan motor yang di kendarai Denis dan Irma .
“Honey,hujannya sangat deras kamu jangan ngebut ya , pelan-pelan saja ” . Kata Irma dengan nada sedikit lantang mencoba memperingati Denis . Denis hanya menganggukan kepala saat mendengarnya .
Cukup lima belas menit lagi mereka akan tiba di kampusnya tapi hujan semakin kesini semakin deras hingga tumpahan airnya membasahi kaca helm yang dikenakan Denis dan membuat penglihantanya samar. Sementara mobil box yang berada di depannya melaju dengan sangat lambat , dari sana naluri Denis sebagai pembalap liar mulai muncul . Dan sekarang dia hendak mendahului mobil tersebut . Denis mulai menaikan kecepatan motornya secara bertahap menjadi 100km/jm dari kecepatan semula yang hanya 40km/jm .
Irma yang menyadari akan hal itu berusaha untuk mencegahnya , tapi sia-sia dan sekarang dia hanya mampu mempererat pelukannya dan memejamkan kedua matanya sambil terus berdo’a. Sekilas Denis pun sempat menggenggam tangan Irma sebagai isyarat bahwa semuanya akan baik-baik saja.
Denis sudah siap untuk mendahului mobil box yang ada di depannya dengan kecepatan pul . Dia akan mengambil jalur kiri untuk mendahului mobil itu dan ketika jarak antara mobil dan motor Denis hanya sekitar tiga meter saja tiba-tiba mobil box itu menepikan kemudinya ke pinggir jalan dan patalnya pengemudi itu tidak menyalakan lampu sein terlebih dahulu . Bahaya kini telah ada di depan mata Denis tapi Denis sudah tak mampu lagi mengelak . Dalam hitungan detik motor yang dikendarainya menabrak bagian samping mobil box itu dengan begitu kerasnya .
BRAAAAAK … !!!
Kecelakaan lalu lintas telah terjadi pada pagi itu dan kini Denis harus menerima kenyataan pahit yang akan di sesalinya seumur hidup . Kecelakaan naas yang telah menewaskan kekasih tercintanya , karena pada saat tabrakan itu terjadi tubuh Irma terpental sangat jauh dan kepalanya membentur terotoar hingga menyebabkan pendarahan .
Irma meninggal setelah tiba di rumah sakit dan berada di ruang UGD . Tim medis tak sanggup menolongnya karena pendarahan yang ada dikepalanya tak dapat di hentikan hingga akhirnya dia menghembuskan nafas terakhirnya .
Denis begitu histetis melihat kekasihnya telah tiada , namun sekarang dia hanya bisa meratapi kepergiannya dan Denis sendiri mengalami patah tulang pada bagian kaki kanannya .
Sebelum Irma menghembuskan nafas terakhirnya dia sempat membisikan sesuatu pada Denis .
“Berhentilah balapan, honey __ ” .
Itulah permintaan terakhir Irma untuk Denis . Kini Denis sangat menyesali perbuatannya yang tak mau mendengarkan ucapan Irma , dan dia pun telah memvonis dirinya sebagai pembunuh Irma .

Hari-hari yang dilewati Denis begitu terasa berat tanpa kehadiran Irma ditambah degan kondisi kakinya yang patah . Tapi dia masih beruntung karena dokter tidak memvonisnya lumpuh , kakinya Denis bisa normal kembali dengan melakukan trapi rutin setiap dua kali dalam seminggu .

Kejadian itu membuatnya tepuruk hingga membuat kedua orang tuanya khawatir terutama ibunya hampir setiap hari dia menangis melihat keadaan Denis . Denis yang mengetahui bahwa ibunya selalu menetaskan aira mata untuk dirinya kini bertekad untuk sembuh dan bangun dari keterpurukannya .

Satu tahun berlalu , keadaan kaki Denis sudah sembuh kembali . Dukungan kedua orang tua dan sahabat baiknya Andi telah mebuatnya bersemangat untuk sembuh dari sakitnya . Dan dia pun sudah bisa menjalani kehidupan barunya tanpa Irma . Sampai di suatu hari dia beniat untuk berziarah ke makamnya Irma . Dengan berpakaian serba hitam dan kacamata hitam , jam sembilan pagi dia telah berada di dekatan pusaran Irma .

Diletaknnya bunga mawar putih yang merupakan bunga kesukaan Irma . Jemarinya mulai meraba batu nisan yang bertuliskan atas nama kekasih yang sangat di cintanya itu . Air matanya pun mulai berjatuhan membasahi tanah merah yang telah di tumbuhi oleh rerumputan menghijaun .
“ hi Ir , kamu apa kabar ? Tentunya baik-baik saja kan ? Aku pun sama ” . Denis memulai percakapannya dengan senyum hambar menghiasi wajahnya .
“ Maaf , baru sekarang aku bisa menemuimu , tadinya aku tidak ingin menginjakan kaki di tempat ini . Tempat yang telah menahmu hingga kita tidak bisa bertemu . Aku benci ini sayang ! ” . Tangis Denis kian menjadi .
“ Terimakasih atas cinta terindah yang pernah kau beri, atas kenanangan manis yang pernah kita lalui . Dan sekarang aku akan merelakanmu pergi ke sisiNYA . Beristirahatlah dengan tenang bersama malaikat-malaikat yang lebih menyayangimu dari pada aku ” . Isak tangisnya makin menjadi di saksikan oleh burung-burung yang beterbangan bebas di langit biru .
“ Terakhir aku ucapkan , ma … maaf karena aku tidak pernah bisa membuatmu bahagia . Maafkan sayang __” .

Setelah dirasa cukup untuk melepas kerinduannya dia pun mulai beranjak dan berjalan menjauh meninggalkan pemakakamn itu . Kacamata hitamnya mampu menutupi kedua matanya yang memerah karena terlalu lamanya dia menangis . Sejak saat itu juga Denis bertekad dalam hati untuk mengubur dalam-dalam tentang hobinya juga ketertariknya dalam dunia otomotif .
Bahkan sekarang untuk bepergian dia lebih memilih jalan kaki atau menggunakan kendaraan umum . Kecelakaan yang tragis itu telah membuatnya kapok dan harus membuatnya menderita hidup dalam penyesalan .

-Tamat-