puisi "senja"

2014-04-30 / sussi / puisi "senja" / Indonesia 印尼 / tidak ada

18 Maret 2014
Senja
Seberkas cahaya itu datang,menjelma menjadi ribuan kekuatan jiwa.
Aku terlarut dalam keindahannya,yg seakan menggunting selembar nyawa dalam dada

Senja...
Cahayamu memudar,merubah alam menjadi sendu,merubah duniaku pilu.
Dimana cahaya itu?
Dimana sinarmu?
Janji hanyalah janji,tak ubah ocehan para pecundang dipinggir jalan.

Kau pergi tanpa menghiraukan mentari
Kau datang tanpa menyapa mega-mega yang menggantung dilangit.
Senja itu telah sirna,mengundang mendung,membawa petir dalam raga
Aku tersambar dalam pelukan senja,tersungkur dalam indahnya senja,terjebak dalam pesona alam.

Lembayung senja yang merona,telah pergi membawa seribu makna,sejuta mimpi.
Harap hanyalah harap,janji adalah ilusi,dan harapan itu kepalsuan.
Lalu mulut siapakah yang harus aku percayai?

Diam dan menatap senja di ujung dunia,memandang camar-camar yang melayang penuh keangkuhan.
Mendung pun melambai-lambai penuh kesombongan
Sudahlah,biarkan senja pergi,lalu malam,gelap gulita akan datang.
Tapi percayalah...
Esok mentari datang membawa kehangatan
Mentari datang membawa sejuta harapan,seribu kebahagiaan
Dan...
Satu kenyataan.

Shipai
Taiwan
19032014