Waiting for u

2014-05-02 / Lauren / Waiting for u / Indonesia 印尼 / TIDAK ADA


Apakah kamu seorang single? Apakah kamu merasa kesepian dan sedih dengan keadaanmu saat ini? Atau kamu sudah menjalin hubungan dengan seseorang, akan tetapi kamu tetap merasa kesepian dan tidak bahagia?

Apakah benar menjalin hubungan dengan seseorang dapat mengisi kekosongan hati kita dan membuat kita merasa bahagia? Mungkin saja bila kita menjalin hubungan tersebut dengan orang yang benar dan juga menjalin hubungan itu dengan cara yang dewasa.

Belakangan ini aku sering kali mendapatkan undangan pernikahan, bahkan teman-teman di sekitarku termasuk teman sekolahku dulu sudah memiliki anak, tiba-tiba terlintas dalam pikiranku sampai kapankah aku harus terus menjadi single?

Pada saat aku masih duduk di bangku sekolah dulu sering kali aku dan teman-temanku bercanda, siapakah diantara kami semua yang akan menikah duluan dan pada umur berapa kami ingin menikah. Kami semua memiliki jawabannya masing-masing, termasuk juga dengan aku sendiri, saat aku itu berkata aku akan menikah sekitar umur 25 tahun. Sebuah angka yang sangat pas untukku, setelah lulus kuliah lalu kerja selama 3 tahun maka aku akan menikah, sempurna. Akan tetapi kenyataan dan impian berbeda terbalik, umur 25 sudah aku lewati begitu saja dan aku masih tetap seorang diri.

Saat ini ketika aku bertemu kembali dengan teman-temanku dahulu mereka semua akan bertanya, apakah kamu sudah memiliki pacar? Kapan kamu ingin menikah? Terutama orang tua, mereka mulai khawatir aku tidak akan pernah menikah. Dan aku hanya dapat menjawab dengan tertawa kalau aku akan menikah tahun depan.

Jujur aku juga ingin sekali segera menemukan seorang pendamping, bahkan terkadang aku bisa merasa iri dengan orang lain yang telah menemukan belahan jiwa mereka. Pada saat sedih ada seseorang disamping yang memeluk dan menghibur serta berkata padanya segala sesuatu akan menjadi baik, pada saat senang ada seseorang untuk berbagi. Akan tetapi setiap saat keinginan ini mulai muncul aku akan bertanya pada diriku sendiri “apakah aku sudah siap”?

Build a relationship is not as easy as what it looks like, membangun sebuah hubungan tidaklah semudah kelihatannya. Menjalin hubungan berarti membuat sebuah janji dan merupakan suatu keputusan yang penting. Suatu hubungan bukanlah suatu permainan anak-anak, sudah siapkah kamu? Menjadi seorang istri/ suami, menjadi penolong dan apapun yang terjadi akan tetap berada disampingnya untuk mendukungnya. Menjadi seorang ibu/ ayah yang baik dan menjadi contoh bagi anak-anak. Apakah kamu sudah siap?
Ketika aku mengungkapkan pernyataan ini tidak sedikit orang akan tertawa serta berkata kalau aku terlalu serius dalam memandang suatu hubungan, pacaran saja dulu. Ada benarnya juga perkataan mereka, akan tetapi setelah mengalami bagaimana rasanya putus cinta aku mulai mengerti bahwa suatu hubungan bukanlah sebuah permainan, bosan dengannya bisa dengan mudah menggantinya. Atau apakah kamu hanya berfikir untuk selamanya berpacaran tanpa ada kelanjutan?

Putus cinta membuatku menyadari bahwa aku belum cukup dewasa untuk menjalin hubungan, dan ini bukan hanya menyakiti hatiku sendiri akan tetapi juga menyakiti hati orang lain. Dan sejak saat itu aku mulai berjanji pada diriku sendiri aku tidak boleh lagi seperti ini, suatu hubungan bukanlah suatu permainan, boleh dicoba terlebih dahulu dan bila merasa kurang cocok dapat diganti.
Relationship is a commitment, suatu hubungan adalah sebuah komitmen dan perjanjian antara dua orang. Menjalin suatu hubungan berarti harus tahu bagaimana menjaga perasaan orang tersebut dan juga menjaga kepercayaannya.

Aku juga bukanlah seorang yang aneh atau dengan kata lain “tidak laku”. Aku adalah seorang yang normal, adakalanya aku bisa merasa kesepian apalagi saat tidak ada seorangpun yang dapat diajak untuk pergi. Ingin sekali dapat melewati hari natal, tahun baru, valentine, ulang tahun atau hari-hari spesial lainnya bersama. Terutama pada saat aku merasa sedih, ingin sekali ada seseorang yang memeluku dan berkata padaku untuk tidak takut.
Aku masih seorang manusia yang mempunyai perasaan ingin dilindungi dan dikasih. Tapi setiap kali muncul perasaan-perasaan ini aku mulai teringat kembali janji yang aku buat dan mulai bertanya pada diriku sendiri apakah aku sudah siap?

Single is not a status but it’s a promise, single bukan merupakan sebuah status akan tapi sebuah janji, dan menjadi seorang single sangatlah tidak mudah, terutama pada umurku yang sekarang ini, aku bisa merasa khawatir dan takut. Akan tetapi aku tahu di masa depan sana ada “seseorang” yang juga sedang berjuang menungguku, dan aku tidak sendirian dalam perjuangan ini.
Prepare myself while I am waiting, mempersiapkan diriku sendiri pada masa penantian, dan belajar untuk menerima, menutupi dan memaafkan karena orang tersebut tidaklah sempurna. Aku masih belum cukup dewasa dalam hal ini, aku masih suka cemburu, dan pada saat aku cemburu aku akan menjadi seperti seorang anak kecil yang tidak dapat diajak bicara..

Berjalankah dua orang bersama-sama jika mereka belum berjanji?

Belajar untuk mencintainya, pada saat dia tidak ada terutama pada saat aku belum bertemu dengannya saat ini. Dapatkah aku dipercaya bahwa aku hanya mencintainya? Terdengar sangat aneh bukan? Benar, tapi aku ingin belajar pada saat kami bertemu nantinya dia mengerti bahwa aku telah menjaga hatiku sedemikian rupa hanya untuknya.
Belajar untuk hanya mencintainya, percaya padanya tidak peduli orang lain berkata apa, aku akan tetap berdiri disampingnya, menjadikannya seperti seorang pahlawan, mendukungnya dan membantunya mewujudkan impiannya, sangatlah tidak mudah tapi semuanya perlu untuk dipelajari.

Belajar untuk menerima, menutupi serta memaafkan, melupakan tidaklah sama dengan memaafkan. Pada saat aku memutuskan untuk memaafkan, meskipun semua kejadian yang menyakitkan itu teringat kembali akan tetapi rasa sakitnya tidaklah muncul kembali. Memaafkan bukanlah berarti kita lebih lemah ataupun kalah, akan tetapi kita lebih mengerti untuk menghargai. Tidak ada seorangpun yang sempurna, akan tetapi harus belajar untuk menerimanya dan bangga akan dia. Walaupun dia adalah seorang yang penuh kelemahan akan tetapi didalam hatiku dia adalah seorang yang spesial. Dan apapun yang terjadi aku akan selalu bersama dia dan tidak mengeluh.

Belajar untuk percaya, seperti halnya aku, belajar untuk tidak cemburu adalah sesuatu yang sangat sulit, dan ini harus dipelajari. Sebuah pelajaran seumur hidup, karena cemburu merupakan sebuah tindakan tidak percaya. Pada saat kita berkata kita percaya akan dia tapi di hati kita masih ada rasa cemburu itu, sama artinya dengan tidak mempercayainya. Cinta butuh kepercayaan, dan bila itu hilang apakah sisanya? Tapi bukan berarti kita tidak boleh sama sekali untuk memiliki perasaan cemburu, cemburu juga merupakan ungkapan rasa sayang kita, tapi yang dimaksudkan adalah cemburu yang membabibuta sehingga kehilangan akal sehat kita.

Masih banyak hal lainnya yang perlu dipelajari, dan perlu untuk dirubah. Menjalin suatu hubungan dengan seseorang bukanlah sebuah hal yang mudah, dan hanya cinta tidaklah cukup. Relationship needs maturity, suatu hubungan membutuhkan sebuah kedewasaan, menjalin hubungan bukanlah berarti mencari seseorang yang sesuai dengan kita, akan tetapi mencari seseorang yang dapat menerima kita apa adanya dan dapat melihat kita dari sudut pandang lain. Sebuah pelangi tidaklah indah bila hanya terdiri dari satu warna saja, begitu halnya dengan sebuah hubungan, belajar menerima perbedaan orang tersebut serta menutupinya.

Meskipun aku belum menemukan “seseorang” tersebut dikarenakan masih banyak hal yang perlu untuk aku ubah dan pelajari, tapi aku percaya suatu saat nanti akan ada seseorang yang akan melihat keindahanku dan semua yang aku lakukan saat ini hanya karena dia seorang.
Walau sampai saat ini aku masih berstatus single, tapi aku mempunyai suatu tujuan lain dibanding hanya merenungkan nasib dan bersedih hati.. I know what my purpose is and my future destiny, there are many important things to do than just thinking about having a relationship. Aku tahu apa yang menjadi tujuan hidup dan masa depanku, masih banyak hal yang harus dipikirkan dan dilakukan dibanding menjalin sebuah hubungan.

Jadi bagaimana dengan kalian? Masih akan terus-menerus merenungkan nasib sebagai seorang single, atau mulai maju dan belajar mempersiapkan diri sambil menunggu seseorang itu. Percayalah bahwa setiap kita terlalu berharga hanya untuk menjalin sebuah hubungan yang salah.
Ingin hanya menikmati kebahagiaan sementara dengan orang yang salah atau menunggu untuk orang yang tepat? Jadilah tenang dan bijak, bergembiralah sebab setiap kita layak untuk mendapatkan yang terbaik.
Dan bila seseorang tidak bahagia dengan hubungannya saat ini, beranilah untuk melangkah keluar karena kamu terlalu berharga hanya untuk menghabiskan waktumu dalam ketidakbahagiaan.