Kebahagian Saya

2015/5/31 / Low yet yong  / Kebahagian Saya / Indonesia 印尼 / 無

Kebahagian Saya
Tidak terasa saya datang ke Taiwan sudah 16 tahun, Taiwan adalah rumah kedua saya masih teringat wakrn pertama kali datang ke Taiwan status saya seorang pelajar sebagai orang keturunnan cina, maka dalam bahasa dan komunikasi tidak ada masalah,oleh karena itu saya juga berminat belajar bahasa asli Taiwan(tai yi). Di sini saya mengalami beberapa kali mengerikan topan dan gempa bumi.
  Taiwan adalah tempat saya belajar menjadi lebih dewasa. Setelah tamat sekolah, menikah dan menjadi seorang ibu rumah tangga. Semenjak baru menikah, hubungan dengan keluarga suami banyak terjadi konflik. Dalam jangka waktu yang panjang lewat komunikasi, kepercayaan dan adaptasi, baru berubah menjadi keluarga yang harmonis, mertna sangat menyangangin saya. Setiap kali saya sakit, setiap hari telepon beberapa kali menanyakan keadaan saya karena sejak kecil mama sudah meninggal, maka saya sangat berharap punya seorang mama, dan mertua kebetulan bisa menjadi penganti mama di hati saya. Semenjak kecil keadaan keluarga saya kurang baik, setiap ulang tahun, tidak pernah merayakan dan menyanyikan lagu ulang tahuan apalagi makan kue ulang tahun. Maka berlalulah dari tahun ke tahun. Sekarang setiap tahu ulang tahun mertua dan keluarga kecil saya selalu menelpon memberi ucapan selamat ulang tahun. Pada awalnya saya tidak terbiasa tetapi sekarang.
  Dalam kehidupanan sehari-hari ada masalah yang tidak paham,mertua selalu membantu dan mengajarin saya, seperti beberapa jenis makanan yang tidak tahu nama makanannya, maka dengan cara penjelasan kepada mertua bentuk dan cirri-ciri sayurnya, maka mertua akan pergi membeli sayur-sayur yang saya mau. Apabila saya sakit, keluarga yang di Cia Yi selalu memberi perhatian kepada saya walaupun cuma lewat telepon dan mertua juga akan membeli tahu kakak adik suami saya untuk memberi perhatian kepada saya, walaupun lewat via telepon dan akan membeli obat-obatan kepada saya.
 Saya merasa sangat terharu karena kerjaan suami, maka kami satu keluarga pindah ke Kota Taichung bagi saya,ini adalah suatu permulahan baik dalam lingkungni ataupun teman-teman. Di sini saya banyak mengenal teman baru, walaupun saya seorang dari negara asing tetapi meraka sangat ramah tamah dan tidak menandang rendah terhadap saya. Saya banyak belajar dari meraka seperti adapt istiadat, bahasa dan makanan sangat bermantaat bagi saya yang baru pindah ke kota Taichung.  Saat anak yang kecil dia baru tiga tahun, saya suka membawa dia ke taman perumahan bermain dan jalan jalan di sana mulailah mengenal banyak teman mama dari anak yang main di taman. Mulailah kami menjadi teman, setiap minggu kami akan berkumpul di taman, berbagi kerjaan seperti: mengajar anak-anak bikien kerjaan tangan, berbagai percoban, tanah liat, bercerita dan bermain dengan anak-anak. Sekitan kurang lebih jam 11, kami segrombolan pergi ke rumah salah seorang teman untuk memasak makan siang. Tidak hanya saya anak-anak pun sangat berharap datangnya hari itu karena bisa berkumpul bersama untuk saling belajar oleh karena itu kami namakan kumpulan太賢會.  Setelah saling mengenal kalau ada waktu kami akan berkumpul membahas menu masakan baru, setiap kali kalau punya masalah yang tidak bisa terselesaikan, kalau saya telepon teman mereka akan membantu dan memberi saram cara menyelesaikan masalah yang saya hadapin.  Di saat saya sedih mereka akan mendengar keluhan dan menghibur saya.  Terima kasih buat kalian yang telah membantu saya di Taiwan.  Sekarang anak-anak mulai masuk sekolah, sudah jarang berkumpul di taman lagi, oleh karena itu persahabatan kita mulai lewat internet seperti: line, membuat persahabatan kami menjadi erat. Selain teman(太賢會) sekarang banyak mengenal teman baru , kita saling berlongi rasa mengenai impormasi dan kehidupan.
  Di saat kita belajar, bahasa banyak terjadi kelucuan, walaupun kita sudah bisa mandarin, tapi loqat bicara kita lain membuat orang setempat tidak mengerti apa yang saya ucapkan juga dikarenakan perbeda bangsa berbeda juga loqat pembicara oleh karena itu banyak juga terjadi kelucuan seperti: kata (水溝----溝渠)(先吃----吃先) dan ada yang lainnya juga.  Masih teringat ketika baru menikah, setiap kali mau ngobrol dengan mertua harus suami saya menerjemah, supaya bisa berkomunikasi dengan mertua tanpa diterjemahkan oleh suami, maka saya berusaha belajar bahasa Dai Yi.  ketika suami tidak ada di rumah TV adalah guru dan teman saya, lewat acara(戲說臺灣), drama tradisional dan sebagainya, saya bisa belajar banyak bahasa Dai Yi, makanya orang suka bilang TV dan radio adalah guru bagi penduduk baru untuk belajar bahasa, makanya saat menonton TV bukan cuma untuk bersenang-senang, tapi juga sambil belajar bahasa.  Di saat sedang belajar banyak terjadi hal yang lucu pernah sekali, sesudah makan saya tanya mertua(吃飽了嗎?)saya cuma bisa ngomong Dai Yi(吃)tidak terpikir kata dalam kosa kata jadinya(吃賽了嗎?)mertua saya kesal dan sambil kertawa, akhirnya mertua mengajari cara bicara dan nada yang benar, juga boleh dibilang dia adalah kamus bagi saya bahasa gaul Dai Yi.  Meskipun saya memang bisa bahasa mandarin tetapi ada beberapa hurup emmanuel dan simbol fonetik tidak terlalu bisa leawet teman, saya jadi tahu favorit anak-anak(巧虎), dan kawat DVD (巧虎) belajar simbol fonetik bersama-sama dngan dua anak perenpuan saya.            Semenjak saya mengenal simbol fonetik(ㄅ~ㄦ) , lalu belajar cara mengabungkan dua lalu tiga simbol fonetik, masih ingat anak yang besar kurang lebih 2 tahun, saya mulai mengajarinnya mengenal simbol fonetik, walaupun ejaannya kurang tepat, tetapi bisa tumbuh diam belajar bersama-sama dengan anak-anak adalah suatu hal yang membahagiakan sampai sekarang, terkadang ada pengucapan yang kurang tepat, suka ditertawain dan kemudian diajarin cara pengucapan yang tepat , karena mereka memiliki lebih banyak kesempatan untuk belajar dan menngunakannya di sekolah, melebihi saya.   Setelah anak-anak masuk sekolah, saya berniat kembali untuk sekolah dan sudah siap enam bulan yang lalu, setelah lulus tas universitas Chi Nan, mulailah kehidupan sebagai mahasiswa selama tiga tahun. Saya merasa di institut penelitia, lebih memahami bebudangan dan pengunaan bahasa asia tenggara dan memungkinkan saya mempunyai kesempatan pulang ke negara asal untuk mengumpulkan data penelitian tesis dan wawancara. Setelah lulus saya juga mengikuti beberapa kelas untuk menambah ilmu seperti 火炬計畫, hukum perburuhan dan kelas senian (membuat sabun dan membantu bermacam-macam balon).  Dari kelas inilah banyak mengenal teman yang mempunyai minat dan bakat yang sama.
  Ketika saya sedih dan merindukan rumah, saya akan teringat dengan keluarga yang jauh, agar keluarga yang jauh tidak khawati dengan saya, selalu memberi kabar yang baik. Ketika saya bilang sangat merindukan mereka, adik saya bilang rasnin kamu, siapa suruh kamu menikah dengan orang yang jauh, saya tahu dia cuma bercamda, tetapi dia sangat merasa kasihan terhadap saya.  Semenjak menikah, setiap selalu pulang ke negara asal, selain pulang menjenque papa dan adik kakak juga demi makan makanan kampung halaman sepuasnya, bermacam-macam buah-buahan seperti: manggis, durian, rambutan dllnya, berbagai jenis makanan seperti mie kari, pasta hitam, sup udang dllnya adalah makanan yang tidak bisa dinikmati di Taiwan.  Oleh karena itu suami suka mengajakan saya mencuri tempat makanan berbagai negara untuk berbagai rasa.
  Saat ini kehidupan di Taiwan sangat beraneka ragam, seperti kerjaan yang saya sukai saat ini.  Tidak hanya begitu juga bisa membantu banyak orang. Saya semangkin menyukai Taiwan dan saya sangat sedih setiap kali nonton TV kalau ada berita bencana seperti: kecelakaan pesawat, qempa, ledakan qas, banjir, harapan saya semoga yang ninggalkan bekerja di tanah tercinta ini aman dan bahagia.