2015/5/27 / Ratna Sari Endang Sulastri / Sepotong Pancake Buat Keyla Diakhir Kontrak kU / Indonesia 印尼 / TIDAK ADA
SEPOTONG PANCAKE BUAT KEYLA DIAKHIR KONTRAK KU
Menjadi seorang TKW bukan cita cita, bukan karena kasta profesi ini yang lebih terkesan kurang dihargai orang,tapi karena aku tidak cukup memiliki keberanian untuk meninggalkan orang orang yang aku cintai..aku tidak punya cukup kekuatan untuk berdiri jauh dari mereka yang selalu merangkul ku...Aku terlalu lemah ,,karena aku takut kesendirian...aku takut waktu merubah kesederhanaan menjadi fatamorgana.Tapi akhirnya kebutuhan hidup memaksa ku menyingsingkan setiap ketidakberdayaan dan membuat ku menjdi aku yang begitu tangguh walau sebenarnya masih tersembunyi ribuan ketakutan didasar senyum ku.
Aku seorang istri dan ibu dari gadis cantik berumur 8 tahun,,rumah tangga ku sederhana dan butuh keringat serta cucuran air mata yg lebih untuk menghiasi hari hari kami tapi kami BAHAGIA.Kebersamaan yang membuat kami bertahan,kebersamaan yang membuat kami tangguh,kebersamaan yang membuat kami selalu menemukan penawar dihari sulit kami.Bukan hanyasekedar berpacu dengan terik matahari,pelukan dingin hujan badai pun sudah terasa biasa menyapa langkah kami.Demi sesuap nasi dan setitik senyum diwajah mungil puttri cantik ku,berbagai pekerjaan kasar telah aku nikmati.Penjaga toko,Penjual kayu bakar,Penjual ketela sampai penjual getuk lindri menjadi bagian dari cerita hidup ku.Sampai akhirnya sebuah mimpi menghantarkan ku ke negeri yang saat ini aku pijak,TAIWAN.
06 Juni 2012
Sebuah cerita baru dimulai,hari pertama aku melangkahkan kaki ku dinegeri Formosa,bukan sebagai pelajar ataupun wisatawan tapi sebagai TENAGA KERJA WANITA asal Indonesia.Walau mungkin ada sebagian orang menyamarkan pandangannya dengan profesi ku,tapi untuk sampai disini bukan hal yang mudah.Dari segi kesiaapan perlengkapan pemberangkatan sampai penggemblengan mental,mengesampingkan segala status kebangsawanan demi satu profesi ini.Setinggi apapun topi kami di tanah air kami,kami sadar saat kami menyandang gelar TKW smua harus kami simpan dalam saku,inilah yang aku namakan hebat.Bertahan untuk satu mimpi.
Mendapat majikan yang baik adalah impian setiap TKW,tapi tidak semua merasa beruntung.Ada diantara kami yang kurang beruntung,peruntungan lah yang bicara.Mungkin aku termasuk salah satu yang kurang beruntung,tapi semua kembali pada niat.Aku kesini hanya bermodal mimpi dan tekad.Dari mimpi aku bangun dari ketidak berdayaan ku.Dari Tekad aku hancurkan ketakutan ku.Aku yakin Tuhan ku selalu melihatku,selalu menjaga ku.
Dihari yang sama sore itu..pertama kali aku pijak rumah sederhana tempat ku mengukir cerita 3 tahun itu.Senyum dan tatapan penuh tanya menyambut ku.Seorang wanita tua menyambut kedatangan kami,dia adalah istri dari kakek yang aku jaga.Kakek ku berumur 95 tahun sedangkan istrinya berumur 85 tahun.Aku diantar oleh agent dan penerjemah ku.Secara singkat mereka menjelaskan pada ku apa dan bagaimana tugas ku dan yang pasti aku belum paham walaupun mereka sudah menjelaskannya.Rasa takut dan bingung membuatku terlihat semakin bodoh.Berlatar belakang budaya dan gaya hidup yang berbeda membuat aku merasa asing bahkan sangat asing.Apalagi aku tinggal dirumah yang bergaya hidup sangat sederhana.
Awal cerita yang kurang bersahabat.Perlu bekal kesabaran ekstra diawal cerita ku.Kakek yang aku jaga masih bisa berjalan walaupun jalan nya tdak sebaik orang normal,aku harus selalu mendampinginya berjaga agar dia tidak jatuh.Tapi karena pengaruh usia otak nya ada sedikit masalah,kakek ku pikun.Inilah yang sedikit menguras kesabaran.Merawat orang pikun harus lembut penuh kasih sayang walau terkadang ada juga rasa jengkel saat badan ku terasa capek,tapi ini adalah kewajiban kerja.Karena pikun kakek ku jadwal tidurnya tidak teratur dan pasti.Saat yang lain tidur, dia terjaga dan saat yang lain terjaga, dia mulai tidur bahkan kakek ku sering tidak tidur..Belum lagi aku harus mengerjakan pekerjaan rumah yang lainnya.Dan Nei nei ku tidak mau tau apakah aku istirahat cukup atau tidak, aku harus tetap bekerja walau pun malam nya aku kurang tidur.Nei nei ku galak seperti haraimau yang ingin menerkam ku,inilah yang membuat aku sedikit takut.Karena aku masih baru datang banyak hal yang tidak aku tau,dan bnyak hal yang tidak aku bisa.Mungkin inilah salah satu alasan nei nei ku kelihatan tidak begitu suka pada ku.Apa yang aku lakukan selalu tidak benar.
Mungkin kalau aku punya nyali,aku sudah meninggalkan rumah ini,mungkin aku sudah menjadi kaburan.Tapi sayangnya aku tidak punya cukup keberaniaan untuk kabur dan memilih tetap tertekan disini.Hari berganti bulan cerita belum juga berganti manis.Bukan hanya jam istirahat yang kurang,bnyak cerita lain yg menguras air mata ku.Pernah suatu ketika aku dituduh mencuri paha ayam,karena aku blum bisa berbicara aku membela diri pun tidak ada gunanya hanya dgn menangis aku bisa membela diri ku.Dan ternyata tetap saja aku menjadi tertuduh hanya karena paha ayam.Sungguh miris bila teringat masa itu..Apa yang aku makan tiap hari jauh dari yang namanya layak,sangat sangat seadanya dan kadang harus rela memakan sayur setengah basi untuk menghilangkan lapar ku.Karena gaya hidup nei nei ku sangat sederhana samapi sampai air hujan harus disimpan dikamar mandi untuk menyiram wc.Bayangkan ini Taiwan ,sungguh jauh dari apa yang aku bayangkan.Terasa berat hari hari ku.Tidak ada hari tanpa aku menitihkan air mata.Nei nei ku membuat aku merasa tidak nyaman,dia ibarat harimau yang setiap saat selalu siap menerkamku.Dan aku hanya anak kucing yang penakut yang harus terdiam dalam ketakutan dan selalu bersabar sampai nanti waktu yang aku sendiri tidak tau pasti kapan berakhir.
Rasa lapar dan mengantuk sering mematahkan semangat ku,tapi karena sudah terbiasa akhirnya aku mulai lupa.Beruntung aku dikelilingi teman teman yang masih mau peduli,disetiap kesempatan mereka selalu menyisihkan makanan dari rumah nya untuk ku.Apapun pemberian mereka selalu aku terima dengan senang hati,karena sekecil apappun itu aku merasa rasa sayang mereka sangat besar.Mereka juga selalu memberiku semangat agar aku selalu sabar sampai finish kontrak ku.Saat membuang sampah adalah saat berharga waktu itu karena aku bisa melihat bebas lingkungan sekitar ku dan berbicara dengan teman teman ku.Aku merasa hak kebebasan ku sudah ditiadakan tapi apa daya rasa takut menguatkan ku dalam keadaan ku saat itu.Menjadikan aku pribadi yang tertutup.
Waktu terus berjalan,perlahan tapi pasti masa kontrak ku akan terus berkurang.Dan aku sudah mulai terbiasa dengan ketidaknyamanan ku dan ketidak bebasan ku,aku sudah mulai lupa untuk berbicara meminta hak ku.Yang aku tau aku harus bisa bertahan samapi garis finish dan berharap keajaiban datang merubah segalanya menjadi lebih indah. Dan Tuhan mendengar tiap nyayian malam ku.
Disaat kontrak ku hampir memasuki tahun ke 2,aku memberanikan diri meminta libur.Dengan suara gugup aku menghampiri majikan ku,aku mengutarakan maksutku.Tentu tidak semudah itu majikan q memberi ku libur,masih harus menunggu beberapa minggu sampai akhirnya aku diperbolehkan libur.Sungguh kebahagiaan yg tak terkira.Akhirnya aku bisa merasakan udara bebas setelah cucuran keringat dan air mata mempercantik hari hari ku.
Akhirnya...aku sama seperti mereka,bisa menikmati indah nya minggu pagi dipusat kota,sejuta senyum melebar sekilas menyamarkan segla penat dan letih ku.Serasa terbayar tiap kesedihan yang tertanam menyubur selama ini.Terima kasih Tuhan,Engkau telah mengganti setiap tangis ku dengan kebahagiaan.
Roda selalu berputar,itulah cerita ku,kini semua berubah,setiap tangis ku,kesabaranku,ketidakberdayaan ku, terbayar sudah.Nei nei yang dulunya segarang harimau kini perlahan mulai terlihat manis.Entah karena sudah bosan dengan kegarangannya atau pun iba melihat wajah sayupku yang pasti kini smua telah mencair.
Aku percaya kesabaran,keuletan,dan kejujuran dalam bekerja akan bisa meluluhkan hati yang sekeras karang.Aku bersabar untuk segala sesuatu yang membuatku tdak nyaman.Keuletan ku dalam bekerja,merubah ketidak bisaan ku menjadi sedikit mengerti dan akhirnya bisa.Kejujuran memberiku kekuatan karena hanya kejujuran yg menguatkan aku saat mereka meremehkan ku.Dan sekarang,rasa sayang dan peduli pun perlahan tumbuh.Nei nei yang dulunya membenci ku kini menjadi sayang dan merasa membutuhkan ku.
Dipenghujung kontrak ku,aku merasa menuai semua kesabaran ku.Aku termasuk salah satu TKW yang beruntung.Aku bisa mendapatkan libur 2kali dalam sebulan dan majikan ku memberiku kebebasan untuk melanjutkan pendidikan ku,sekarang aku menjadi salah satu bagian dari Universitas Terbuka Indonesia di Taiwan.Aku mahasiswa semester 1 jurusan sastra Inggris,ini satu kebanggaan tersendiri seorang TKW bisa sambil kuliah.Dan yang membuat ku semakin bersyukur diakhir kontrak ku,aku bisa mewujutkan mimpi anak semata wayang ku.Mimpi sederhana namun terasa sulit terwujud jika aku tidak terdampar disini.Mimpi yang selalu menguatkan aku,mimpi yang selalu bisa membuat ku bertahanm,mimpi yang telah membayar tiap waktu berharga karena telah meninggalkan orang orang tersayang ku.""RUMAH SEDERHANA"" itulah hadiah terindah untuk anak ku.
04 Juni 2015.... Kontrak pertama ku berakhir dan aku harus pulang ke Negeri ku tercinta,ku basuh kerinduan yang telah membeku selama 3 tahun bersama orang orang terkasih ku.Terima kasih Tuhan untuk semua nikmat Mu.Terima kasih untuk Ye Ye,Nei Nei,dan ling Ayi(panggilan untuk majikan ku)dan terima kasih untuk semua teman teman ku.Semoga akhir kontrak yang manis ini akan terus menjadi manis sampai kontrak ke 2 ku.Amin